Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Kasus Mutasi Satwa KBS?

Kompas.com - 28/10/2014, 13:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan orang yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Satwa (Mapsa) menggelar aksi damai, Selasa (28/10/2014) di depan Mapolda Jatim Surabaya. Mereka menuntut polisi segera menuntaskan kasus mutasi satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Di saat bersamaan, di dalam Mapolda Jatim sedang dilakukan ekspos gelar perkara kasus mutasi satwa KBS. Massa menggelar spanduk di sepanjang pintu masuk Mapolda Jatim di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Aksi yang berlangsung hanya 30 menit itu berlangsung dengan penjagaan ketat polisi. Menurut Susianto, salah satu koordinator aksi, kasus mutasi satwa harus segera dituntaskan oleh polisi. "Jika memang ada tersangka, segera sebut namanya dan adili, agar citra polisi baik di mata masyarakat, jangan dibiarkan terus berlarut-larut seperti ini," katanya.

Informasi yang didapatnya, ada 800 lebih satwa yang dimutasi ke lahan konservasi lain, bahkan sebagian dilaporkan hilang. Mutasi dengan alasan di KBS sudah kelebihan kapasitas. "Sebagian kasus mutasi satwa KBS kami nilai janggal dan tidak sesuai aturan perundangan, karena itu polisi segara menindak pelakunya," tambah Susanto.

Satwa-satwa yang dimutasi itu di antaranya adalah satwa yang dilindungi seperti Orang Utan, Jalak Bali, Komodo, Lutung Jawa, Ular Pupo Kajang, Bekantan, dan masih banyak lagi jenis satwa lainnya yang dilindungi. "Kami mendukung KBS menjadi pusat konservasi, pendidikan, dan taman hiburan yang murah bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya, bukan tempat untuk menjarah sumberdaya alam," tegas dia.

Atas kasus ini, sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sempat melaporkan adanya indikasi korupsi di KBS kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasarkan laporan tim khusus Pemkot Surabaya, pertukaran satwa KBS sebelum resmi dikelola Pemkot Surabaya di antaranya dilakukan dengan sistem barter tidak hanya antarsatwa, namun juga dengan barang seperti mobil, fasilitas KBS, hingga dengan sejumlah uang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com