Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera, Pembangkit Listrik Panas Bumi di Gedongsongo

Kompas.com - 28/10/2014, 02:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang terus mendorong kebijakan pengembangan listrik bertenaga panas bumi (geothermal) diwilayahnya. Pilihan energi alternatif ini dalam rangka mengantisipasi ancaman defisit energi listrik, menyusul belum terlaksananya proses pembangunan PLTU Batang.  

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono mengatakan, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) akan dikembangkan di Gunung Ungaran dan Telomoyo.

PLTP gunung Ungaran, di Kecamatan Bandungan diperkirakan memiliki kapasitas mencapai 2 X 500 megawatt (MW). PLTP gunung Ungaran, yang berlokasi di sekitar kompleks Candi Gedongsongo saat ini masih terus berproses dengan investor PT Giri Indah Sejahtera (GIS).  

Adapun potensi serupa di kawasan gunung Telomoyo, yang berlokasi di wilayah Kecamatan Getasan, belum siap digarap. “PLTP Gunung Ungaran sudah siap karena sudah ada realisasi sosialisasi, studi banding, bahkan sudah dilelangkan,” ungkap Gunawan di Ungaran, Senin (27/10/2014).

Menurut Gunawan, proses pengembangan energi panas bumi di Gedongsongo ini sudah dirintis sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, penggarapannya sempat terkendala proses perizinan, karena lokasinya yang berada di dalam kawasan lahan Perum Perhutani. Selain itu, lokasinya juga berada dekat dengan kawasan perlindungan cagar budaya, Candi Gedongsongo.

Namun persoalan ini tidak lagi menjadi kendala karena sudah terpecahkan. Prinsipnya, ujar Gunawan, kedua pemangku kebijakan tersebut merekomendasikan agar dibuat kawasan perlindungan. Nantinya kawasan candi harus terlindungi hutan pinus dan lokasi eksplorasi PLTP tidak terlihat dari lingkungan kompleks candi.  

Selain itu, ungkap Gunawan, akses menuju PLTP juga tidak menyatu dengan jalan menuju kawasan Candi Gedongsongo. “Pihak pemenang lelang sudah mulai melakukan survei lokasi untuk pembebasan lahan bagi akses PLTP,” imbuh dia.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kabupaten Semarang, Ari Purbono mengakui jika listrik merupakan kebutuhan energi mendesak di Kabupaten Semarang. Ketersediaan energi listrik ini dalam waktu dekat ini akan menjadi persoalan serius, seiring masuknya investasi.

Ari mengatakan, dia mendapatkan informasi bahwa sejumlah industri ‘grup Korea’ sudah berproses untuk masuk ke Kabupaten Semarang. Demikian pula migrasi industri elektronik dari Vietnam, lanjut dia, dikabarkan juga segera masuk Kabupaten Semarang. “Jangan sampai, niat Pemkab Semarang menarik investasi malah menjadi bumerang akibat krisis listrik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com