Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2014, 16:24 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pengakuan mengejutkan kembali disampaikan ayah mendiang Gayatri, Deddy Darwis Wailissa yang mengatakan anaknya sempat meminta agar namanya diganti. Sebelumnya, Deddy juga mengaku anaknya sudah menjadi anggota Badan Intelijen Negara (BIN).

Kepada Kompas.com di kediamannya di kawasan tantui, Deddy menuturkan, setelah berada di Jakarta, Gayatri sempat menghubunginya dan meminta agar namanya dapat diganti.

"Dia menelepon saya dan meminta agar nama lengkapnya diganti," ungkap Deddy.

Permintaan itu spontan saja membuat Deddy marah. Dia pun menanyakan alasan permintaan anaknya itu. Namun Gayatri tidak mau memberikan alasannya.

”Saat mendengar permintaan itu, sebagai ayah, saya langsung marah. Saya bertanya kepada dia mengapa harus diganti. Tapi dia tidak memberi alasan," ujarnya.

Karena tak ingin anaknya itu kecewa, Deddy pun terpaksa menyetujui permintaan Gayatri untuk mengganti namanya. Meski begitu Deddy sempat penasaran mengapa anaknya minta diganti.

“Dia bilang sama saya, jangan lagi memakai nama lengkap. Saya lalu bilang sama dia kalau begitu, pakai saja nama Gayatri Darwis, tapi dia juga tidak mau. Dia bilang kalau nama itu cocok. saya bingung, saya lalu menawarkan agar dia memakai nama Gayatri Wisnu,” ungkap Deddy.

Menurut Deddy, hingga kini dia masih belum mengerti alasan anaknya ingin mengganti nama. Padahal, kata dia, pemberian nama terhadap Gayatri atas sebuah petunjuk yang dia dapat saat putrinya lahir.

“Saya waktu itu telah menyiapkan namanya Wahyudi. Karena saat periksa ke dokter, anak saya itu dibilang dokter laki-laki. Ternyata saat lahir, perempuan. Saat itu saya langsung bingung mau kasih nama apa. Saat itulah saya mendapat petnjuk, adik saya yang telah meninggal menampakan dirinya di hadapan saya, namanya Gayatri. Saya lalu memberikan nama itu kepada anak saya," kenangnya.

Gayatri Wailissa memang remaja fenomenal. Di usianya yang masih belia, dia telah menguasai 13 bahasa asing. Dia juga pernah didaulat untuk menjadi duta ASEAN untuk anak. Sayang, remaja jenius itu terlalu cepat pergi.

Gayatri meninggal dunia pada Jumat (24/10/2014) malam setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta selama empat hari.

 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com