Kepada Kompas.com di kediamannya di kawasan tantui, Deddy menuturkan, setelah berada di Jakarta, Gayatri sempat menghubunginya dan meminta agar namanya dapat diganti.
"Dia menelepon saya dan meminta agar nama lengkapnya diganti," ungkap Deddy.
Permintaan itu spontan saja membuat Deddy marah. Dia pun menanyakan alasan permintaan anaknya itu. Namun Gayatri tidak mau memberikan alasannya.
”Saat mendengar permintaan itu, sebagai ayah, saya langsung marah. Saya bertanya kepada dia mengapa harus diganti. Tapi dia tidak memberi alasan," ujarnya.
Karena tak ingin anaknya itu kecewa, Deddy pun terpaksa menyetujui permintaan Gayatri untuk mengganti namanya. Meski begitu Deddy sempat penasaran mengapa anaknya minta diganti.
“Dia bilang sama saya, jangan lagi memakai nama lengkap. Saya lalu bilang sama dia kalau begitu, pakai saja nama Gayatri Darwis, tapi dia juga tidak mau. Dia bilang kalau nama itu cocok. saya bingung, saya lalu menawarkan agar dia memakai nama Gayatri Wisnu,” ungkap Deddy.
Menurut Deddy, hingga kini dia masih belum mengerti alasan anaknya ingin mengganti nama. Padahal, kata dia, pemberian nama terhadap Gayatri atas sebuah petunjuk yang dia dapat saat putrinya lahir.
“Saya waktu itu telah menyiapkan namanya Wahyudi. Karena saat periksa ke dokter, anak saya itu dibilang dokter laki-laki. Ternyata saat lahir, perempuan. Saat itu saya langsung bingung mau kasih nama apa. Saat itulah saya mendapat petnjuk, adik saya yang telah meninggal menampakan dirinya di hadapan saya, namanya Gayatri. Saya lalu memberikan nama itu kepada anak saya," kenangnya.
Gayatri Wailissa memang remaja fenomenal. Di usianya yang masih belia, dia telah menguasai 13 bahasa asing. Dia juga pernah didaulat untuk menjadi duta ASEAN untuk anak. Sayang, remaja jenius itu terlalu cepat pergi.
Gayatri meninggal dunia pada Jumat (24/10/2014) malam setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta selama empat hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.