Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2014, 21:30 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapnedam) XVI Pattimura, Letkol Muhammad Hasyim mengungkapkan, penjemputan dan proses pemakaman jenazah Gayatri Wailissa tidak dilakukan dengan upacara militer.

“Enggak ada upacara militer. Saya malah baru tahu info soal itu," ungkap Hasyim saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/10/2014) malam.

Menurut Hasyim, belum ada informasi bahwa proses penjemputan jenazah Gayatri akan dilakukan secara militer, karena itu dia mengatakan akan mengonfirmasi terlebih dahulu kebenaran informasi itu.

"Nanti dikonfirmasi dulu, tapi setahu saya tidak ada itu (upacara militer),” ujarnya.

Dia juga mengatakan, proses pemakaman Gayatri akan dilakukan di tempat pemakaman umum (TPU) Taman Bahagia di kawasan Tantui, bukan di Taman Makam Pahlawan. Menurut dia, pemakaman seseorang di taman Makam Pahlawan itu ada aturannya.

“Gayatri dimakamkan di taman Bahagia, jadi dia tidak dimakamkan di taman makam pahlawan. Kalau dimakamkan di situ, ada aturannya dan itu ketat karena aturannya jelas," ujarnya.

Sebelumnya, kata Hasyim, Kodam Pattimura hanya membantu memfasilitasi proses persemayaman dan pemakaman jenazah Gayatri. Salah satunya adalah menyediakan tenda dan kursi bagi para tamu yang akan melayat jenazah.

Selain itu, Kodam juga akan membantu menyediakan konsumsi bagi para tamu undangan yang melayat. Proses penjemputan, kata Hasyim, juga akan dilakukan bersama pihak keluarga dan prajurit Detasemen Markas (Denma) Kodam Pattimura.

 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com