Wali Kota perempuan pertama Surabaya ini mencontohkan, di Balaikota Surabaya, dia menganggarkan Rp 30 juta untuk mengganti semua lampu penerangan menjadi lampu LED. Setelah dihitung, ternyata biaya pemakaian listrik berkurang sekitar Rp 10 juta setiap bulannya.
"Jadi, anggaran yang dipakai untuk membeli lampu LED akan kembali selama tiga bulan," katanya seusai memimpin ekspose penghargaan Adipura, Kamis (23/10/2014).
Pengadaan lampu LED, lanjut dia, dalam anggaran APBD tahun ini akan dicairkan kepada semua SKPD di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Semua bangunan di lingkungan Pemkot Surabaya wajib mengganti penerangan dengan lampu LED. Ke depan, nanti juga akan dilakukan di semua lampu penerangan jalan kota," tambahnya.
Penggunaan lampu penerangan hemat energi, kata Wali Kota yang diusung PDI-P ini, ialah sebagai upaya mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota ekosistem atau "Surabaya Eco City". Tidak hanya pada masalah penerangan, kata Risma, semua kebijakan penataan kota akan mengacu pada konsep ramah lingkungan.
Risma juga gencar membangun ruang terbuka hijau atau taman kota di Surabaya, dari kawasan pusat kota hingga pinggiran kota. Bahkan, salah satu taman di Surabaya, yakni Taman Bungkul, sempat mengukir prestasi di dunia internasional dengan memperoleh penghargaan "The 2013 Asian Townscape Award" dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.