Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Bola Tewas Dikeroyok, Wali Kota Solo Angkat Bicara

Kompas.com - 23/10/2014, 11:42 WIB

SOLO, KOMPAS.com — PSSI harus mengevaluasi wasit utama yang ditugaskan untuk memimpin jalannya pertandingan yang sering menimbulkan masalah di lapangan. Hal ini diungkapkan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

"Saya sangat menyayangkan dalam pertandingan Persis melawan Martapura FC kemarin (22/10/2014) yang berakhir 1-1 sampai terjadi kerusuhan dan ada seorang suporter bernama Joko Riyanto (35), warga Ngalian, Pelem, Simo, Boyolali, meninggal," katanya di Solo, Kamis (23/10/2014).

Rudy—demikian dia biasa disapa—mengatakan, para suporter yang tergabung dalam wadah Pasoepati juga harus melakukan pembenahan dan penataan kepada seluruh anggotanya dan berpikir secara dewasa. "Jangan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji seperti tersebut, nanti yang rugi juga kita sendiri," kata dia.

"Apa pun yang dilakukan wasit dalam memimpin pertandingan itu harus diterima, dan seandainya tidak puas ada jalannya sendiri, tidak terus merusak dan membabi buta membakar sepeda motor petugas keamanan dan melempari batu ke mobil yang diparkir di stadion," kata dia.

Rudy mengatakan, dengan adanya kejadian seperti tersebut, nantinya yang bertanggung jawab Panpel Pertandingan dan ini juga akan berdampak untuk pertandingan lainnya.

Dengan adanya peristiwa tersebut, jelas dari pihak kepolisian setempat akan lebih berhati-hati lagi untuk memberikan izin pertandingan serupa di Solo. "Kalau sudah seperti ini, kita yang rugi tidak bisa lihat pertandingan sepak bola lagi di kotanya sendiri," kata Rudy lagi.

Menyinggung kerugian akibat peristiwa tersebut, Rudy mengatakan belum bisa diketahui dan sekarang ini masih dalam penghitungan.

Kepala Polresta Surakarta Kombel Pol Iriansyah mengatakan, berdasarkan hasil visum sementara, Joko Riyanto meninggal akibat terkena tusukan sedalam delapan sentimeter yang mengenai paru-paru. Ia mengatakan, kasus ini sekarang sedang ditangani dan dilakukan penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com