Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Ini Nekat Mengutil di Pasar demi Bayar Utang ke Rentenir

Kompas.com - 22/10/2014, 16:09 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Empat Fatimah, seorang nenek berusia 60 tahun asal Bandung, tepergok mencuri dua dus mi instan dari salah seorang pedagang di Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (22/10/2014). Pelaku mengaku, barang curian itu tadinya akan dijual kembali untuk membayar utangnya kepada rentenir di kampung asalnya.

Kepala Polsek Singaparna Kompol Nono Suyatno mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan para pedagang yang memergoki pencuri barang di pasar tersebut. Untuk menghindari amukan massa, petugas langsung membawa pelaku ke Mapolsek Singaparna yang masih satu kompleks dengan pasar.

Saat dimintai keterangan polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku sengaja datang dari Bandung ke Tasikmalaya untuk mencuri karena harus mendapatkan uang untuk membayar utang. Pelaku pun datang bersama anaknya bernama Ayat, yang saat kejadian, melarikan diri.

"Pelaku dalam menjalankan aksinya bersama anaknya yang sampai sekarang masih dalam pengejaran. Anaknya itu melarikan diri setelah ibunya dipergoki pedagang mencuri barang dagangan," ujar Nono, Rabu sore.

Sampai sekarang, kata Nono, pelaku masih berada di sel tahanan Polsek Singaparna untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.

"Sekarang pelaku ditahan di sel untuk proses penyelidikan lebih lanjut," kata Nono.

Sementara itu, pelaku yang mengaku punya tiga orang anak dan 15 cucu ini berangkat dari Bandung sejak pagi tadi dengan memakai kendaraan umum, ditemani salah satu anaknya. Setibanya di Pasar Singaparna, nenek ini pun langsung beraksi. Namun, nasib apes menimpanya hingga harus berurusan dengan petugas kepolisian.

"Saya sengaja datang dari Bandung ke Tasik pagi tadi bersama anak saya. Saya khilaf melakukan ini soalnya saya sudah bingung lagi bagaimana saya bayar utang ke rentenir di Bandung," kata dia.

Saat ditanya anaknya pergi ke mana saat kejadian, Nenek itu pun terlihat pasrah dan tak peduli.

"Ah, enggak tahu ke mana anak saya tadi. Tadi memang di pasar sama saya. Tapi, tidak tahu kabur ke mana sekarang," pungkas dia.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com