Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di NTT, Ratusan Warga Harus Rebutan Air dengan Ternak di Kubangan Kotor

Kompas.com - 22/10/2014, 07:11 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


SOE, KOMPAS.com
- Musim kemarau yang panjang di daratan Timor Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat warga kesulitan untuk memperoleh pasokan air bersih. Di Desa Oebaki, Kecamatan Noebeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) misalnya, 343 orang warganya terpaksa harus saling rebutan air bersama ternak peliharaan mereka dalam sebuah kubangan yang kotor.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD NTT, Jeffry Unbanunaek dan dua anggota DPRD kabupaten TTS, Eldat Nenabu dan Ampere Seke Selan, kepada Kompas.com, saat meninjau langsung kubangan yang berisi air keruh di desa Oebaki, Selasa (21/10/2014).

Menurut Jeffry, kekeringan di wilayah tersebut sudah terjadi sejak bulan September 2014 kemarin. Dampaknya sangat luar biasa karena akibat kekeringan tersebut, warga harus rela berbagi air minum dengan ternak di kubangan yang ada di desa tersebut.

“Ini tentunya sangat miris ketika kita melihat kondisi seperti ini. Informasi yang kita dapatkan dari masyarakat bahwa banyak anak-anak dan balita yang terserang muntaber dan penyakit perut lainnya,” beber Jeffry.

Masyarakat di sini sudah mengusulkan ke DPRD TTS untuk diberi bantuan air bersih dan juga fiber (penampung air) yang nantinya akan disimpan di sejumlah titik di desa tersebut sehingga nantinya akan dipakai untuk minum dan masak. DPRD setempat juga sudah menyetujui dan rencananya akan segera mengirimkan ke lokasi.

Sementara itu kata jeffry, pemerintah daerah Kabupaten TTS sejauh ini belum bergerak mengatasi persoalan itu dan terkesan hanya pasif saja.

“Pemerintah daerah sebenarnya sudah tahu karena selama ini, krisis air bersih sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Harusnya dana-dana yang bersifat urgen seperti bantuan sosial lebih baik diberikan berulang-ulang untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti ini,” kata Jeffry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com