Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla dan Sepatu Cibaduyut

Kompas.com - 20/10/2014, 17:28 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara penting dengan mengenakan sepatu buatan Cibaduyut, Kota Bandung. Sepatu bermerek JK Collection itu digunakan JK sebagai bentuk kecintaannya terhadap produk dalam negeri.

Pemilik toko sepatu JK Collection Shoes, Ella Erlina, mengatakan, JK memang terbiasa mengenakan sepatu buatan orang Bandung, termasuk untuk pelantikannya sebagai Wakil Presiden RI pada Senin (20/10/2014). Bagi JK, memakai produk dalam negeri adalah sebuah kebanggaan.

“Pak JK biasa pesan sepatu di sini. Biasanya dia memesan sepatu yang formal. Pak JK orangnya baik. Ia suka kalau kami, pengusaha-pengusaha kecil ini maju dan berkembang,” kenang Ella, belum lama ini.

Kehadiran JK memperkenalkan sepatu JK Collection untuk pertama kalinya di televisi beberapa tahun lalu memang membawa angin segar bagi sentra sepatu Cibaduyut. Sebelumnya, perajin sepatu di daerah ini sempat kewalahan dengan masuknya barang Tiongkok yang harganya lebih murah, tetapi kualitasnya berada di bawah sepatu Cibaduyut.

“Tapi kadang orang Indonesia lebih suka barang imitasi daripada produk asli Indonesia. Yang penting nenteng merek luar,” ujar Wawan, salah satu perajin Cibaduyut, Senin (20/10/2014).

Namun, kehadiran JK dan Jokowi sebagai orang penting yang memesan sepatu di Cibaduyut membuat bisnis sepatu kulit Cibaduyut terus bergairah. Ada kalanya, para eksekutif muda menyempatkan datang ke Cibaduyut karena terinspirasi pemimpin bangsa tersebut.

Tembus 27 negara

Saat ini, sepatu Cibaduyut terus berbenah dan menjadi salah satu sentra yang didorong Pemerintah Kota Bandung.

“Potensi alas kaki ini sangat besar. Pada 2013, dari 3,68 miliar dollar AS total ekspor Indonesia, Bandung menyumbang 23,48 juta dollar AS. Dan, itu baru memenuhi tiga persen dari total permintaan dunia,” ujar Kepala Dinas KUKM Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, Eric Mohamad Atorik.

Eric mengatakan, sepatu Cibaduyut menyebar di 27 negara, seperti Tiongkok, Denmark, Argentina, Perancis, Meksiko, Thailand, dan Vietnam. Adapun ekspor terbesar alas kaki Kota Bandung adalah Amerika Serikat sebesar 46,16 persen.

“Yang paling banyak diekspor sepatu Cibaduyut,” tuturnya.

Saat ini, Cibaduyut memiliki 485 perajin. Selain alas kaki, Cibaduyut memproduksi kerajinan kulit lainnya, seperti tas dan ikat pinggang.

Sejarah Cibaduyut

Dilihat dari sejarahnya, sentra ini dikenal sebagai home industry alas kaki sejak 1920-an. Saat itu, beberapa orang warga bekerja pada sebuah pabrik di Kota Bandung.

Setelah memiliki keterampilan dalam membuat sepatu, mereka berhenti sebagai pekerja. Mereka pun mulai merintis usaha sendiri dan menjualnya di lingkungan rumah. Lama-kelamaan, jumlah perajin bertambah banyak. Cibaduyut pun dikenal orang sebagai tempat orang mencari sepatu murah.

Bahkan, Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pernah menganugerahkan Cibaduyut sebagai kawasan terpanjang khusus sentra industri sepatu. Sebab, di jalan sepanjang 2 kilometer ini, toko maupun kios industri sepatu berjejer dengan rapi.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com