Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade Gamelan Anak untuk Pendidikan Karakter

Kompas.com - 19/10/2014, 21:50 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bermain musik gamelan bagi anak-anak dapat menyeimbangkan pikiran dan hati, etika bermain gamelan juga dapat membantu anak untuk tahu etika dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, di SD Kanisius Sengkan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta gamelan menjadi salah satu pelajaran wajib untuk siswa-siswi kelas 4 sampai kelas 6.

“Semula kami memang sekadar mencoba-coba, tapi dari pengalaman akhirnya kami yakin bahwa bermusik gamelan akan memupuk tegang rasa, kebersamaan, peduli, dan gotong royong juga jiwa mandiri dan tanggung jawab pada anak,” kata M Sri Wartini, Kepala SD Kanisius Sengkan, saat mendampingi putra-putrinya yang tampil dalam Parade Gamelan Anak 2014, di Panggung Terbuka Realino, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Minggu (19/10/2014).

Semula, musik gamelan memang hanya untuk kegiatan ekstrakurikuler, namun setelah dievaluasi ternyata memberikan pengaruh yang baik pada kepribadian anak. Alat musik yang konon diciptakan oleh para wali tersebut kini menjadi satu pelajaran wajib di SD Kanisius Sengkan.

“Karenanya tidak aneh, selain hari Minggu musik gamelan pasti bergema di sekolah kami,” lanjut Sri Wartini.

Sementara itu, guru karwitan SD Kanisius Sengkan Eko mengatakan, untuk menumbuhkan minat anak pada musik gamelan dibutuhkan kesabaran, selain itu juga harus memahami karakter dan psikologi anak.

“Anak-anak masa kini banyak disodori musik yang keras dan rancak. Maka untuk menarik minat mereka, kami tidak memperkenalkan musik gamelan klasik melainkan jenis kontemporer yang dinamis,” kata Eko.

Berkat ketekunan dan kecintaan warga SD Kanisius Sengkan pada musik gamelan, menurut Eko, para pengrawit putra-putri SD Kanisius Sengkan telah melantunkan usik gamelan tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga sampai di Semarang mengiringi para pastor bermain ketoprak, ke Purwokerto, Jakarta dan juga Bandung. Berbagai prestasi dan juara pun telah diraihnya.


Parade Gamelan Anak 2014 yang digelar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini, diikuti 13 Sekolah Dasar dari DIY-Jateng, digelar dalam rangka Dies Natalis Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang ke- 59 dan mengambil tema “ Warisanmu Senyum Nusantaraku”

“Melalui Parade Gamelan Anak diharapkan akan tumbuh rasa bangga pada warna-warni budaya lokal sebagai warisan dari leluhur yang harus dikembangkan dalam diri anak, anak merasa senang untuk memainkannya, sekaligus untuk memberikan pendidikan karakter,” kata seorang panitia, Frans Daryanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com