Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Biaya Berobat, Alasan Keluarga Pasung Penderita Gangguan Jiwa

Kompas.com - 17/10/2014, 15:28 WIB

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Abdurrachman mengatakan, ada sekitar 14 penderita gangguan jiwa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dipasung oleh keluarganya. Alasan keluarga memasung mereka adalah karena tak punya biaya berobat dan agar penderita tidak membahayakan orang-orang di sekitarnya.

"Ada 14 penderita gangguan jiwa atau skizofrenia yang dipasung. Itu data yang kami temukan," kata Abdurrachman, Jumat (17/10/2014).

Menurut dia, jumlah tersebut menurun dibanding beberapa bulan lalu.

"Beberapa bulan lalu, ada 48 penderita gangguan jiwa yang dipasung. Itu terhitung sejak Januari 2014 lalu. Bulan ini sudah tinggal 14 orang," katanya.

Menurut dia, jumlah angka penderita yang dipasung adalah bukti adanya kesadaran dari keluarga mau mengantar penderita untuk berobat.

"Ke depan, kita akan adakan gerakan bebas pasung. Targetnya, tahun depan sudah tidak ada lagi penderita sakit jiwa dipasung," ungkapnya.

Penderita gangguan jiwa, lanjut Abdurrachman, seharusnya diperlakukan secara manusiawi. Penderita harus diantar ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan terapi maupun pengobatan.

"Semua biaya ditanggung pemerintah. Tidak ada lagi alasan dipasung karena tak ada biaya untuk berobat," katanya.

Jika pihak keluarga bersedia mengantarkan untuk berobat, Abdurrachman menjamin penderita gangguan jiwa bisa kembali normal atau sembuh.

"Tapi, harus terus melakukan terapi dan siap ditangani secara baik oleh tim medis," katanya.

Abdurrachman menegaskan, pemasungan sebenarnya sudah dilarang dan pelakunya dapat dijatuhi pidana. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur pada 6 Juni 2014 tentang pembelaan penderita skizofrenia.

Walaupun penderita sulit berpikir sehat, mereka tetap harus diperlakukan secara manusiawi. Jika dipasung, pelakunya bisa terkena pidana.

"Kita sudah gencar memerangi praktik pemasungan. Sosialisasi sudah terus digalakkan kepada masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com