Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Stasiun Ambarawa Digali karena "Wangsit" Gaib

Kompas.com - 16/10/2014, 09:38 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Teka-teki siapa penggali gudang milik PT KAI yang berada di tembok luar kompleks Museum Kereta Api (KA) Ambarawa sisi selatan sedalam 5 meter mulai terkuak. Sebuah sekte aliran agama tertentu sebelumnya menyewa gudang yang berada di Lingkungan Tumenggungan RT 10 RW 3 Kelurahan Panjang, Ambarawa tersebut sebagai tempat ibadah.

Namun dalam perkembangannya mereka justru menggali gudang tersebut setelah mendapatkan petunjuk gaib. "Ternyata ceritanya dulu ada yang sewa gudang tersebut pd tahun 2001. Lalu oleh penyewa digunakan sebagai tempat ibadah. Dalam perkembangannya, orang tersebut dengan pengikutnya menggali gudang tersebut dengan alasan mendapat wangsit," ujar Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Suprapto dalam perbincangannya melalui sambungan telepon, Kamis (16/10/2014) dinihari.

Menurut informasi warga sekitar, aktivitas penggalian lantai gudang berukuran 10x20 meter tersebut dilakukan pada malam hari. Tanah hasil galian diangkut menggunakan beberapa truk dan kabarnya dibawa ke daerah Solo.

Mereka menggali lantai gudang sedalam lima meter, hingga menemukan enam pintu lorong rahasia di dasar gudang tersebut. "Mereka mengambil apa dan mendapat apa dari penggalian itu, kami belum dapat informasinya," kata Suprapto.

Setelah berjalan beberapa saat, aktivitas penggalian gudang tersebut terendus oleh PT KAI sehingga terpaksa diberhentikan karena khawatir dapat merusak keberadaan benda cagar budaya tersebut.

"Kemudian dari pihak PT KAI melayangkan surat peringatan dan protes untuk menghentikan pengalian. Dan diputuslah kontraknya. Jadi pengalian tersebut telah terjadi dan terhenti di tahun 2001," jelasnya.

Sementara itu terkait kunjungan Tim investigasi PT KAI Daops IV Semarang, pada Rabu (15/10/2014) siang digudang tersebut, Suprapto juga menyatakan keheranannya kenapa baru sekarang kasus penggalian gudang tersebut diributkan. Padahal kejadiannya sudah berlangsung hampir 13 tahun silam.

"Kunjungan kita terkait laporan gudang yang digali. Ternyata gudang tersebut sudah digali sejak 2001 yang lalu. Saya juga aneh, digalinya sudah lama, kenapa sekarang ributnya?" tanya Suprapto.

Diinformasikan, stasiun Ambarawa yang telah berubah fungsi menjadi museum kereta api Ambarawa saat ini tengah dibenahi menyusul proyek reaktivasi jalur kereta api dari Kedungjati (Kabupaten Grobogan) ke Ambarawa (Kabupaten Semarang).

Jalur mati tersebut akan dihidupkan kembali dan rencananya pada Lebaran 2015 jalur kereta Api Heritage Ambarawa-Jakarta bisa terhubung langsung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com