Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Cinta, Remaja di Batam Berusaha Bunuh Diri Menenggak Parfum

Kompas.com - 16/10/2014, 00:51 WIB


BATAM, KOMPAS.com
- Pelajar SMA di Batam, MM (16), tak menyangka perkenalan dengan seorang lelaki, RS alias Tokeci (23), di jejaring sosial berakhir tragis. Setelah menjalin cinta, ia pun tersiksa.

Setelah perkenalan dan menjalin asmara beberapa bulan, MM justru dicabuli. MM semakin jatuh dalam lautan luka lebih dalam, karena tak lama kemudian mereka pun putus. MM merasa diputuskan secara sepihak. Hati MM pun hancur lebur. Ditambah lagi apa yang telah diperbuat Tokeci terhadap kehormatannya.
   
MM pun langsung berupaya bunuh diri. MM sudah menenggak cairan parfum di rumahnya, Tanjung Uma. Namun upayanya bunuh dirinya itu cepat diketahui keluarganya, ia pun selamat. Dalam keadaan sekarat MM dibawa ke rumah sakit, Senin (13/10).

Tak hanya itu, Ia juga menyayat nadi di tangan kirinya. "Saya temukan dia (MM) sudah tak sadarkan diri di dalam kamar. Mulutnya berbusa, tangan kirinya disayat pakai pisau cutter. Dia langsung kami bawa ke RSHB," ujar ibu korban, Dy, kepada wartawan di Mapolresta Barelang, Rabu (15/10).

Usai dirawat beberapa jam, malam itu juga MM sudah diperbolehkan dokter pulang ke rumah. Kondisinya sudah mulai membaik. Namun orangtua MM curiga dan menanyakan penyebab ia berbuat nekat.

MM belakangan mengaku ia telah dicabuli. Pencabulan ini terjadi 20 September 2014 lalu di salah satu kamar hotel di kawasan Batu Ampar. Saat itu, Tokeci mengajak korban bermalam minggu di luar rumah.

Di tengah perjalanan, mereka kehujanan. Warga Tanjung Riau itu pun memilih hotel sebagai modus tempat berteduh. Kemudian perbuatan bejat itu terjadi.

"Tokeci ini memang sudah sering datang ke rumah setiap malam minggu. Kami pikir anaknya baik. Kami juga sudah peringatkan agar dia tidak berbuat macam-macam, tapi ternyata kejadian," kata ibu korban.

Kasus pencabulan MM semula akan diselesaikan secara kekeluargaan. Rencananya Tokeci akan menikahi MM. Namun keluarga tak setuju. Mereka khawatir pernikahan itu hanya dalih agar Tokeci terlepas dari tuntutan hukum.

Mereka berpikir setelah menikah, MM akan ditinggalkan. "Kami dengan keluarga Tokeci sempat mau menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Dia (Tokeci) mau dinikahkan, tapi nanti anak kami ditinggalkan setelah menikah," ujar Dy.

Tak terima dengan persyaratan itu, orangtua MM akhirnya membuat laporan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Barelang, Rabu (15/10). "Kami berharap dia (Tokeci) dihukum setimpal, dihukum seberat-beratnya," harapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com