Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Mataram Kuno Ditemukan Pekerja Bangunan di Temanggung

Kompas.com - 14/10/2014, 14:39 WIB
TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja bangunan menemukan sebuah benda yang diduga merupakan prasasti di pagar Pendopo Pengayoman Temanggung, Senin (13/10/2014) kemarin.

Tim Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menduga prasasti berhuruf kawi itu merupakan peninggalan zaman Mataram kuno. Temuan prasasti itu terjadi saat para pekerja bangunan membuat fondasi pagar Pendopo Pengayoman.

BPCB kemudian mengecek keberadaan prasasti tersebut. "Kami datang dan mengecek ternyata memang benar sebuah prasasti dan ada isi ceritanya dengan huruf Kawi," ujar Ketua Tim Balai Arkeologi Yogyakarta Sugeng Riyanto.

Sugeng menjelaskan, pihaknya saat ini sedang proses membaca isi prasasti. Untuk sementara baru terbaca angka tahunnya 784 saka atau 862 masehi.

Dia mengatakan, sebagian isi prasasti zaman Mataram Kuno ini sudah aus. Adapun prasasti tersebut terbuat bukan dari batu andesit, warnanya putih tetapi bukan batu kapur.

Sugeng menuturkan, untuk sementara tulisan prasasti disalin dengan cara apklat, yakni selembar kertas ditempelkan di atas tulisan prasasti kemudian diolesi tinta. Sementara untuk membaca prasasti bisa dengan berbagai macam cara.

"Yakni, dibaca langsung dari prasastinya, membaca plakatnya, dan dibaca melalui hasil fotonya. Isi prasasti belum bisa dipastikan apakah bisa dikaitkan dengan periode tersebut. Apakah ada kaitan dengan pikatan atau situs yang lain kita belum tahu. Kami berharap nanti bisa membaca isi prasasti sehingga akan tahu kaitannya dengan situs mana," ujar dia.

Menurut dia, di Temanggung ada situs semasa seperti Pikatan, Gondosuli dan mungkin Liyangan juga masuk pada masa tersebut.

Anggota tim Balai Yogyakarta, Agni Cesaria Muchtar menambahkan, pada baris pertama seperti pada kebanyakan prasasti diawali dengan kalimat, seperti pada prasasti serupa diawali dengan kalimat 'wasti cakawarsa tita' artinya selamatlah tahun saka yang telah lewat. "Namun, belum banyak yang bisa dibaca tulisan pada prasasti tersebut," kata Agni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com