Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Tini Tadeus, kepada Kompas.com, mengatakan, selain Kasat Polair, dua korban tewas lainnya yakni Yos Fanggidae dari Forum Adat Rote Ndao dan Detrius Koeain dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Rote Ndao.
Sedangkan enam korban selamat yakni Kapten (L) Arif (Pas Ops Lanal Pulau Rote), Kis Didi (Anggota Lanal Pulau Rote), Bripka Nefriadi B Tallo (Anggota Polair Polres Rote Ndao), Aleksander Modok (DKP Kabupaten Rote Ndao), Aprianus Veto (KPPN Kupang) dan Verawati Ratu Ludji (KPPN Kupang).
Sementara tiga korban yang dilaporkan hilang hinggga dan masih dalam pencarian yakni Brigpol Yupiter N Pah (anggota Polair Polres Rote Ndao), serta dua lainnya dari DKP Kabupaten Rote Ndao yang belum diketahui identitasnya.
Tadeus, mengatakan, penyebab kecelakaan kapal Robber Boat Sea Reader milik TNI angkatan Laut Pulau Rote diduga akibat menghantam gelombang besar.
“Kapal tersebut dinahkodai oleh Kapten (L) Arip dengan membawa rombongan dari Taman Nasional Perairan Laut Sawu. Kejadian diduga karena kapal menghantam gelombang sehingga terbalik dan mengakibatkan 11 penumpang dan kapten kapal tenggelam. Enam orang selamat, tiga ditemukan meninggal dan tiga masih dalam pencarian. Kejadiannya pukul 12.00 Wita,” tutur Tadeus.
Menurut dia, rombongan tersebut bermaksud melakukan patroli gabungan pengawasan Taman Nasional Perairan Laut Sawu. Rombongan bertolak dari dermaga Ba’a, Kabupaten Rote Ndao, sekitar pukul 08.00 Wita pagi dengan menggunakan Robber Boat Sea Reader milik TNI AL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.