Sebab, air tidak tersedia di semua WC dari RS tersebut sehingga warga terpaksa menggunakan air mineral saat buang air.
Maria Malelak (41), anggota keluarga dari salah satu pasien yang menjalani perawatan di Ruang Cempaka, bangsal kelas III, Jumat (10/10/2014), mengaku sangat kecewa dengan kondisi itu. "Kami keluarga pasien sangat kesulitan ketika pasien harus buang air besar karena kekurangan air. Kami terpaksa gunakan air (mineral)," ujar warga Jalan Nangka, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, itu.
Lebih jauh, karena sudah tidak sanggup lagi membeli air mineral, Maria bersama keluarga pasien lainnya terpaksa pulang ke rumah untuk mengambil air dari rumah dan diisi ke dalam jeriken. Air itulah yang kemudian dibawa ke RS.
Hal yang sama juga disampaikan Kornelis Nale yang mengaku bahwa hingga saat ini pihak RS belum membenahi kekurangan itu. "Sudah hampir satu bulan ini, saya ambil air di rumah. Saya juga beli air (mineral) untuk simpan di WC RSU ini. Air keran yang ada di RSU mengalir saat malam hari, dan hanya sedikit yang akan terisi di bak WC karena, pada siang hari, air akan habis terpakai. Memang susah sekali keadaan di sini," keluh Kornelis, yang tengah menjenguk mertuanya.
Terkait dengan keluhan ini, Direktur RSU WZ Johanes Alphons Anapaku belum berhasil ditemui karena sedang berobat di Singapura. Sejumlah pejabat RSU yang hendak dikonfirmasi wartawan pun menolak untuk memberi komentar.
Air memang tidak mengalir di beberapa WC RSUD tersebut. Di ruang Cempaka kelas III wanita, misalnya, bak air terlihat kosong. WC pun tampak sangat keruh serta mengeluarkan bau yang tak sedap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.