Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Bandung Menyatakan Tidak Percaya Partai

Kompas.com - 06/10/2014, 13:04 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelukis Bandung, Herry Dim mengaku sudah tidak lagi percaya partai. Penilaian ini semakin menguat saat pemilihan pimpinan DPR beberapa waktu lalu.

"Saya melihat, pemilihan pimpinan DPR kemarin hanya sebagai permainan kekuasaan. Mereka lupa, di atas DPR masih ada rakyat," ujar Herry Dim di sela-sela acara "24 Jam Bandung Tolak UU Pilkada", Senin (6/10/2014).

Ia berharap, kegiatan ini menular ke daerah lain. Karena saat ini dibutuhkan kekuatan besar untuk mengembalikan hak rakyat kepada rakyat. Pilkada harus dikembalikan kepada rakyat.

Seperti diketahui, belum lama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). Namun, sambung Herry, hal ini pasti akan banyak ditawar oleh DPR. Ia melihat, dengan karakteristik anggota DPR, kondisi ini akan berlangsung lama.

"Karena itu dibutuhkan kekuatan besar dari manapun. Kalau semalam saya dengar, tujuan kegiatan ini akan tercapai. Karena Jatisura Indramayu akan menggelar acara serupa, begitu pun Pangandaran," imbuhnya.

Perwakilan Humas "24 Jam Bandung Tolak UU Pilkada",  Matdon menjelaskan, kegiatan ini merupakan gerakan rakyat. Yang penting, bukan jumlah tapi meluas kemana-mana.

"Daerah yang katanya akan menggelar acara serupa ada Yogyakarta dan Jakarta," tuturnya.

Matdon menjelaskan, kegiatan ini merupakan perlawanan tanpa kekerasan dan perkelahian, melainkan dengan kesenian.

"Nanti kami akan membuat petisi tentang penolakan ini. Selain itu, semalam kami memberikan kaus bertuliskan "Tolak UU Pilkada, di Atas DPR Ada Rakyat" ke perwakilan DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diserahkan ke DPR Jakarta," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com