Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Melawan Pikun Masuk Perda Lansia di Jateng

Kompas.com - 28/09/2014, 11:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sangat menaruh perhatian besar terhadap warga yang sudah berusia lanjut. Perhatian itu terutama karena melihat banyak warga yang mengalami masalah kepikunan atau alzheimer.

Saat didaulat untuk berkampanye “Gerakan Melawan Pikun” di Semarang, Minggu (28/9/2014), Ganjar mengatakan, masalah pikun tidak bisa diobati, tetapi hanya bisa dicegah.

“Saya hanya peduli saja. Pikun itu tidak bisa diobati, hanya perlu dicegah saja. Jadi, jangan terburu-buru salah persepsi, jangan terburu kesal. Pikun ini ternyata secara ilmiah sudah bisa dijelaskan,” ujar Ganjar, Minggu pagi ini.

Ganjar mengaku teringat ketika bertanya pada orangtuanya yang seringkali lupa dengan apa yang telah dikerjakannya. Namun, setelah mengetahui 10 gejala kepikunan, dia sadar bahwa orangtuanya sedang mengalami masalah alzheimer.

“Generasi Indonesia bisa dicegah dari alzheimer ini. Kalau pemimpinnya peduli, masyarakatnya juga pasti akan mengikuti. Nanti soal pikun ini, ada Perda Lansia, yang hari ini juga diperingati. Nantinya dalam kegiatan lansia bisa diisi banyak kegiatan seperti kampanye pikun ini,” bebernya.

Dokter kesehatan Jiwa, dr Natalia mengatakan, mayoritas orang yang mengalami masalah alzheimer adalah orang yang yang daya ingatnya menurun, menjadi mudah mengarang. Selain itu, orang yang terkena pikun ini juga ada kemungkinan mengubah gejala kepribadian sehingga bisa menjadi depresi.

“Untuk itu, kita harus tahu dulu masalah alzheimer itu, jangan terburu-buru kecewa dulu. Pahamilah alzheimer, nanti akan enak dalam mengurus orang yang terlanjur kena alzheimer,” paparnya.

Sementara itu, dr Hardi Martono menambahkan alzheimer atau pikun secara keseluruhan bisa terjadi dalam beberapa bentuk. Ia tidak merinci bentuk tersebut, namun secara umum berdasarkan para ahli, masalah pikun tidak ada yang bisa diobati, tapi hanya bisa dicegah.

“Caranya, ya makan-makanan yang sehat, makan vitamin D dan E serta mengurangi kolesterol,” cetus dokter Hardi.

Gerakan melawan “pikun” sendiri terus dikampanyekan di berbagai wilayah di Indonesia. Sebelum di Jawa Tengah, gerakan ini juga telah dikampanyekan di Yogyakarta dan Jakarta. Dalam kampanye ini, ratusan ibu yang sudah berusia lanjut menjadi peserta. Mereka dibekali materi untuk melakukan deteksi alzheimer serta cara mencegahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com