Berdasarkan pemantauan di lokasi itu, di Kantor Gubernur Riau setinggi sembilan lantai itu dari jarak sekitar 700 meter terlihat temaram, termasuk sejumlah gedung lain di sekitarnya. Gedung Kantor Gubernur Riau yang menjulang tinggi di antara bangunan sekitarnya itu terselimuti kabut asap sejak beberapa pekan terakhir.
Kabut asap dampak kebakaran dan pembakaran hutan serta lahan tersebut beberapa hari lalu sempat hilang. Namun kembali muncul seiring maraknya peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Sejumlah pengendara sepeda motor dan pejalan kaki tampak mulai mengenakan masker untuk mengantisipasi dampak asap bagi kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan bagian atas. "Kami berharap agar pemerintah segera mengatasi persoalan ini," kata Anita (23), seorang mahasiswi Universitas Riau.
Gubernur Riau Annas Maamun sebelumnya menginstruksikan seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk bergerak cepat mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Annas juga telah mewacanakan tim siaga kebakaran hutan di setiap desa yang dianggap rawan termasuk melengkapinya dengan fasilitas memadai seperti mobil pemadam kebakaran dan mesim pompa air.
Para anggota tim siaga kebakaran hutan tersebut juga dijanjikan untuk diberikan honorarium per bulan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya menyatakan, kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah Riau merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
"Terparah itu di Sumsel makanya fokus upaya pemadaman dilaksanakan di daerah itu," kata Kepala Bidang Data BNPB, Agus Wibowo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.