Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaet Pasangan Lesbian, Modus Jualan PSK di Manado

Kompas.com - 22/09/2014, 09:18 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari semakin maraknya praktik pasangan lesbian (wanita penyuka sesama jenis) di Kota Manado. Banyak di antara pasangan lesbian tersebut ternyata hanya menjadikan hal ini sebagai modus untuk menjual pelayan seks komersial (PSK) berusia muda.

"Yang menjual biasanya yang menjadi buchy. Si famme-lah yang jadi dagangannya," ujar Cici (20), yang mengaku sebagai lesbian, kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2014).

Cici menjelaskan, buchy merupakan istilah pasangan lesbian yang bertindak seperti laki-laki dalam pasangan normal. Sementara itu, famme adalah peran wanita dalam hubungan tersebut.

Praktik itu menurut dia bermunculan karena adanya kebutuhan di antara pasangan tersebut. Mereka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara menjual famme kepada pria hidung belang. "Yang bertugas mencari langganan ya si buchy itu," kata Cici.

Saat pasangan tersebut mendapat pelanggan, si buchy akan bertindak sebagai penjaga, yang mereka istilahkan sebagai ajudeens. Menurut Cici, buchy akan menjaga famme saat ada pelanggan, seperti tetap berada di lobi hotel saat famme-nya melayani tamu di kamar hotel.

Saat ini, tidak sulit melihat praktik penyimpangan seksual lesbian di Manado. Para pelakunya didominasi anak-anak muda yang bahkan tak segan-segan saling bermesraan di dalam angkutan kota.

"Kita so pernah kase turun pa dorang dari oto karna so baku ajar di dalam oto, nintau malu (saya pernah meminta mereka turun dari dalam mobil karena sudah bermesraan di dalam mobil, tidak tahu malu)," ujar Karim, sopir angkutan kota jurusan Malalayang-Pasar 45.

Praktik lesbian itu mudah juga teramati di tempat-tempat publik, seperti di kawasan Mega Mas, daerah yang terdapat banyak tempat nongkrong. Bahkan, menurut pengakuan Cici, para pelaku lesbian tersebut punya komunitas sendiri.

Hasil dari praktik menjual famme itu kemudian mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka, di antaranya menyewa kamar kos. Menurut dia, praktik menjadi lesbi jelas ditentang oleh orangtua dan keluarga mereka.

Demi menyalurkan hasrat mereka dengan bebas, tidak ada jalan lain selain menyewa kamar kos. "Pasangan lesbian biasanya punya kamar kos yang disewa bersama. Ya uang sewanya dari praktik itu," kata Cici.

Menurut Cici, buchy sengaja menggaet pasangan yang lebih muda karena hal itu bisa ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan. Tidak hanya berusia muda, famme rata-rata juga berparas cantik.

Berdasarkan catatan yang ada di Polresta Manado, banyak peremuan yang digelandang ke kantor polisi karena praktik lesbian ini dilaporkan salah satu orangtua pasangan tersebut. Orangtua ini keberatan karena anaknya dibawa lari oleh wanita lain. Bahkan, hingga kini, para pelaku lesbian yang terjerat hukum masih mendekam di Rumah Tahanan Malendeng, Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com