Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat dengan Setya Novanto, Ketua DPRD NTT Dikritik Sesepuh Golkar

Kompas.com - 19/09/2014, 00:33 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang merekomendasikan nama Anwar Pua Geno sebagai Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, menuai kritikan dari tokoh Golkar di NTT. Sesepuh partai Golkar NTT, Frans Skera kepada Kompas.com, Kamis (18/9/2014) mengatakan Anwar Pua Geno tidak penuhi empat syarat atau aspek kepatutan dalam Partai Golkar yakni prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela.

“Dari empat nama yang diajukan DPD Golkar NTT yakni Anwar Pua Geno, Alfridus Bria Seran, Hugo Rihi Kalembu dan Pendeta Semuel Niti untuk jadi ketua DPRD NTT, tiga nama terakhir itu semuanya memenuhi syarat, sementara Anwar Pua Geno jelas tidak fit and proper karena belum berpengalaman apa-apa (karena jabatan antar waktu, saat menjabat anggota DPRD NTT periode 2009-2014),” sebut Frans.

Menurut Frans, jika Anwar dipilih karena mendapat suara terbanyak dalam pemilihan legislatif 2014, maka hal itu bukan alasan kuat, karena perolehan suara Anwar itu juga tidak mencapai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP).

Frans menuding terpilihnya Anwar sebagai ketua DPRD NTT karena punya hubungan kedekatan dengan Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto.

”Setya Novanto itu yang menjadi otak terpilihnya Anwar Pua Geno. Dengan begitu tentunya Setya Novanto punya kredit poin tersendiri yakni menokohkan orang Islam di daerah basis Kristen,” beber Frans.

Karena itu Frans berharap DPP Golkar Pusat segera mengkaji ulang keputusan itu sebab kata dia semuanya belum tentu aspiratif dari semua pengurus Golkar NTT maupun masyarakat NTT.

”Dengan diangkatnya Anwar sebagai Ketua DPRD NTT, maka suara rakyat suara Golkar tidak berlaku dan prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak bercela juga tidak berlaku, sehingga menurut saya Anwar tidak fit dan proper,” sebutnya.

Terkait dengan hal itu Ketua DPD Golkar NTT Ibrahim Agustinus Medah belum berhasil dihubungi karena telepon selulernya tidak aktif. Sementara itu Wakil Ketua DPD Golkar NTT, Umbu Saga Anakaka yang dihubungi terpisah mengaku penetapan Anwar Pua Geno menjadi ketua DPRD NTT, sudah menjadi keputusan organisasi sehingga harus ditaati. Namun begitu, dirinya juga merasa tidak setuju dengan terpilihnya Anwar karena masih ada yang lebih layak.

“Saya sebetulnya beda pendapat soal itu, namun karena sudah ada keputusan dari pimpinan tertinggi organisasi, maka kita harus taati dan hormati keputusan itu. Di partai Golkar sendiri untuk memilih ketua DPRD, ada banyak pertimbangan-pertimbangan, diantaranya senioritas, jam terbang di DPRD, pengalaman pemerintahannya dan lain sebagainya, jadi menurut saya, masih ada yang lebih berpengalaman dari Anwar Pua Geno,” kata Umbu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com