Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paksa Bantu Padamkan Api Saat Kebakaran, Pria Ini Pingsan

Kompas.com - 18/09/2014, 13:05 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Seorang pria yang belum diketahui identitasnya, jatuh pingsan, saat berusaha membantu memadamkan api yang menyambar delapan rumah toko (ruko) di kawasan Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Kamis Pagi (18/9/2014).

Petugas kepolisian, pemadam kebakaran, dan Palang Merah Indonesia, Kota Cirebon, langsung mendorong, dan membawa pria itu ke rumah sakit terdekat.

Nurjaman, salah satu pemadam kebakaran Kota Cirebon, mengaku sudah mengingatkan agar pria tersebut tidak membantu. Namun, ia tetap memaksa, dan menerobos kepulan asap di salah satu ruko tersebut. Diduga tak kuat menghisap banyak asap, ia langsung pingsan.

“Kami sudah ingatkan, biarkan kami yang memadamkan api. Tapi pria tersebut tetap memaksa, dan mengaku kawaryawan. Kami biarkan, mungkin ingin mengambil dokumen, tapi malah ke dalam, dan setelah beberapa menit keluar, dan langsung jatuh pingsan,” kata Nurjaman.

Sementara itu, Kurniasih (35), pembantu di ruko yang menjual peralatan listrik, mengaku kaget saat menjemur pakaian di lantai dua, sebab sudah ada api di lantai pertama. Api cepat membesar, dengan asap tebal.

“Saya hanya sendirian pagi itu, sekitar pukul 07.45 WIB. Saya langsung ke jendela belakang, dan minta tolong warga. Untung ada yang ngasih tangga, jadi saya bisa turun,” kata pembantu yang rukonya terbakar pertama kali.

Kurniasih melanjutkan, saat itu angin bertiup cukup kencang, sehingga api merembet sangat cepat ke tiga toko di samping kiri, dan empat toko di samping kanan. Saat itu, tidak ada yang dapat memadamkan api, hingga bagian atas, delapan ruko semuanya terbakar.

Kepala Polsek Selatan Timur, Polres Cirebon Kota, Kompol Sutisna, menyebutkan, kebakaran diduga akibat pencurian aliran listrik atau arus pendek yang dilakukan beberapa toko, hingga mengakibatkan konsleting listrik.

“Toko yang paling pertama terbakar, toko peralatan listrik, yang didominiasi bahan plastik dan mudah terkabar. Jadi sekalinya korslet cepat sekali membesar,” kata dia.

Dia memprediksi, kerugian seluruhnya hampir mencapai Rp 1,7 miliar. Sementara, ratusan warga sekitar memadati lokasi kebakaran. Bahkan, kepolisian menutup akses masuk ke kawasan perumnas di jalur utama pantura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com