Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Daerah Siapkan Skenario jika Gunung Slamet Meletus

Kompas.com - 12/09/2014, 18:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang terus meningkat memaksa pemerintah untuk menerapkan kondisi tanggap darurat. Pemerintah daerah di lima kabupaten bersama Pemprov Jawa Tengah juga menyatakan bersiap diri mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk.

Lima kabupaten yang bakal terkena dampak vulkanik adalah Kabupaten Pemalang, Banyumans, Brebes, Tegal, dan Purbalingga. Kelima daerah tersebut telah diminta untuk terus menjalin komunikasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya mengatakan, BNPB terus melakukan sosialisasi perkembangan status Gunung Slamet kepada masyarakat. Lima BPBD di lima daerah telah menyiapkan tempat evakuasi untuk menampung warga yang hendak melakukan pengungsian.

Rinciannya, BPBD Kabupaten Brebes menyediakan tempat evakuasi di Ponpes Al-Hikmah II Desa Benda Kecamatan Silampok; BPBD Purbalingga mendirikan Pos Pemantauan di tiga desa, yaitu di Desa Cendana, Binangun dan Blambangan. Bahkan, BPBD Brebes bertindak lebih jauh dengan melakukan koordinasi dengan 50 pemilik kendaraan truk serta mobil bak terbuka di empat desa yang terdekat dengan Gunung Slamet, yaitu Desa Pandansari, Igir Klanceng, dan Kalikidang Kecamatan Paguyangan, dan Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog.

"Jika diperlukan evakuasi sewaktu-waktu, mereka sudah siap sedia," kata Sutopo, Jumat (12/9/2014).  

Selain hal tersebut, BPBD Jawa Tengah juga telah membagikan 56.000 masker di lima kabupaten. Sutopo pun meminta jika nantinya status Gunung Slamet dinaikkan menjadi Awas, warga di sekitar Slamet segera dievakuasi.

"23.699 warga dari tujuh desa yang berada di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang yang berjarak sekitar 5-6 kilometer dari puncak akan dievakuasi ke Gedung Olahraga milik PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih, Kecamatan Moga. Kami minta juga agar masyarakat bisa tetap tenang," jelas Sutopo.  

Aktivitas vulkanik Gunung Slamet sendiri meningkat. Pada Jumat sekitar pukul 12.44 WIB telah terjadi letusan dengan dentuman kuat. Kemudian, pada pukul 13.35 WIB, Gunung Slamet kembali mengalami letusan dengan dentuman kuat dan tertutup kabut.  

Berdasarkan pengamatan PVMBG Badan Geologi di Pos Gambuhan, pada Jumat pukul 00.00 WIB – 06.00 WIB terjadi lima kali gempa letusan dan 124 kali gempa embusan. Sementara pantauan pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB terjadi 3 kali letusan abu warna kehitaman dan 7 kali suara dentuman kuat. Dari kegempaan terjadi 7 kali gempa letusan dan 104 kali gempa embusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com