Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Warga Makan Daging Komodo Kembali Merebak

Kompas.com - 09/09/2014, 17:15 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis


BORONG, KOMPAS.com — Cerita mengenai warga yang memakan daging komodo kembali merebak di antara warga di Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Peristiwa itu terjadi sebelum tahun 2010.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Ruteng dan Alor, Ora Yohanes, mengatakan bahwa saat itu warga belum mengetahui binatang itu adalah komodo.

Menurut Yohanes, saat ini kebenaran informasi itu masih terus digali oleh stafnya yang turun ke Pota.

"Saya mendengar bahwa masih cerita dari mulut ke mulut terkait dugaan itu. Sebelum warga mengetahui bahwa binatang itu adalah binatang komodo," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui ponsel, Selasa (9/9/2014) pukul 17.00 Wita.

Yohanes menjelaskan bahwa ada kejadian di lokasi hidupnya binatang itu di Pota yang pernah menggigit warga sehingga warga membunuh binatang itu. Warga tidak mengetahui bahwa yang menggigit warga itu binatang komodo.

Warga mengetahui itu binatang komodo setelah tim dari BKSDA Wilayah Ruteng dan Alor bersama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur pada 2010 menangkar binatang itu dan menginformasikan kepada masyarakat Pota bahwa komodo adalah binatang yang dilindungi.

"Saat ini warga sudah mengetahui itu binatang langka yang disebut komodo sehingga mereka menjaganya. Saya berharap semua pihak bersama-sama menjaga keberlangsungan hidup komodo Pota," ungkapnya.

Wakil Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/9/2014) lalu di ruang kerjanya, mengatakan bahwa tidak benar informasi mengenai warga Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, yang diduga memakan daging komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com