Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia 99 Tahun, Lelaki Ini Jual Sawah untuk Berhaji

Kompas.com - 05/09/2014, 02:05 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Usia lelaki ini hampir satu abad. Namun, semangatnya tak kalah dengan orang-orang berumur 50-an tahun. Lelaki itu adalah Ngasmo, calon jemaah haji asal Desa Betek, Dusun Klampok, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur.

Ngasmo merupakan calon jemaah haji tertua yang diberangkatkan dari embarkasi Jawa Timur pada 2014. Berusia 99 tahun, Ngasmo berangkat sendiri.

Dalam campuran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, Kamis (4/9/2014), dia bertutur, "Kula niki tinggal di rumah sama anak angkat. Derek kula mpun pejah sedaya." Terjemahan bebasnya, dia sekarang hanya tinggal bersama anak angkat, sementara semua saudaranya sudah meninggal.

Jual sawah

Untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, Ngasmo menjual sawahnya seharga Rp 1,3 miliar. Dari penjualan tersebut, Rp 700 juta di antaranya dibelikan sawah lagi. Sebagian yang lain ditabung, biaya haji, dan ongkos makelar yang membantunya menjualkan sawah.

Lelaki kelahiran 21 Januari 1915 ini terlihat bersemangat menjalankan ibadah haji. Meski tak ada pendamping, dia mantap berangkat.

"Kula boten nate numpak motor muluk, kula pasrah mawon sama Gusti Allah," ujar Ngasmo, yang terjemahannya adalah dia belum pernah sekalipun naik pesawat terbang tetapi pasrah saja kepada Tuhan.

Ngasmo mengaku beruntung masih sehat dan menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Apalagi, lelaki yang pada masa mudanya adalah pedagang ini tak harus menunggu antrean kuota haji hingga belasan tahun seperti banyak orang sekarang.

Untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, Ngasmo hanya menunggu satu tahun. Dia mengaku mendaftar haji pada 2013 dan mendapat prioritas berangkat pada 2014 karena pertimbangan usia.

Staf Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Bagus Budiman memamparkan Ngasmo tidak ada masalah dengan kesehatan. Kondisi fisiknya memungkinkan untuk diberangkatkan. Meski demikan, tim kesehatan akan terus melakukan pemantauan.

”Begitu datang, dia langsung diminta ke klinik kesehatan Asrama Haji dan petugas pun mengantar ke Rumah Sakit Haji (di samping Asrama Haji Surabaya) untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan karena usianya itu," kata Bagus.

Ngasmo tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7/Jatim yang berangkat bersama 348 calon jemaah haji lain dari Jombang dan 97 calon jemaah haji dari Surabaya. Rencananya, rombongan ini berangkat ke Tanah Suci pada Jumat (5/9/2014) pukul 01.40 WIB.

Antisipasi kesehatan haji

Selain Ngasmo, calon jemaah haji lain dari Jawa Timur yang juga berusia lanjut adalah Samiri. Warga Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, ini berumur 96 tahun. Ada pula Romli asal Mojokerto, yang berusia 94 tahun.

Untuk memantau kondisi harian jemaah haji, kata Bagus, setiap kelompok terbang haji memiliki ketua. Di bawah ketua kelompok terbang, masih ada ketua rombongan dan ketua regu.

Setiap ketua regu, ujar dia, bertanggung jawab atas setiap anggotanya. “Setiap regu ada 7-10 jemaah haji,” sebut Bagus. 

Untuk antisipasi terkait kesehatan jemaah haji, lanjut Bagus, di Tanah Suci ada tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) yang bertugas 24 jam. TKHI bertanggung jawab memeriksa kesehatan para jemaah haji asal Indonesia.

Selain itu, imbuh Bagus, ada pula rumah sakit khusus untuk jemaah haji. "Yang selalu standby untuk melayani jemaah yang sakit."

(Surya/Hasanudin Aco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com