Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Kefamenanu Tolak Dua Toples Koin Sumbangan Warga

Kompas.com - 30/08/2014, 18:36 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Hasil penggalangan koin Rp 1.000 untuk membantu pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu ditolak pihak rumah sakit. Aksi dilakukan masyarakat agar pihak rumah sakit bisa membeli obat-obatan dan peralatan medis.

Berdasarkan hasil pengumpulan selama delapan hari, terkumpullah koin Rp 415.550. Koin tersebut dibawa dalam dua toples ukuran kecil.

Penggagas aksi, Herisandy Umbu Deta, yang didampingi oleh Direktur Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas) Cendana Wangi, Viktor Manbait dan Cornelia Fanggi (salah seorang keluarga pasien yang meninggal akibat stok obat rumah sakit yang kosong), menyerahkan koin tersebut kepada Direktur RSUD Kefamenanu, Dr Wayan Niarta, Sabtu (30/8/2014) siang tadi.

Dalam pertemuan sekitar 10 menit lamanya, Wayan mengatakan belum bisa menerima sumbangan uang koin tersebut. Sebab, dia harus melaporkan dulu ke pimpinannya, yakni kepala Dinas Kesehataan TTU dan Bupati TTU.

“Untuk sementara kita belum bisa terima ini (sumbangan koin) karena masih harus koordinasikan ke pimpinan kami, yakni pak Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan karena ini adalah gerakan moral yang bukan untuk rumah sakit saja tetapi juga adalah tanggung jawab pemerintah daerah TTU,” kata Wayan.

Wayan mengaku senang dengan aksi masyarakat itu. Tetapi, dirinya berharap bantuannya dalam bentuk obat-obatan atau alat kesehatan saja. Dia juga meminta maaf atas kosongnya obat dan alat kesehatan serta pelayanan yang tidak maksimal.

"Memang diakui bahwa obat dan alat kesehatan sudah kosong sejak bulan Januari 2014 sebelum saya menjabat direktur," kata Wayan.

Dampak dari kosongnya obat itu membuat Theresia Mbado, warga Dalehi, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Selasa (19/8/2014) sekitar pukul 04.00 Wita.

Terkait penolakan sumbangan koin tersebut, koordinator aksi, Herisandy Umbu Deta, mengaku sangat kecewa. Namun, dirinya akan terus menggalang dukungan yang lebih besar lagi sampai semua persoalan di rumah sakit tuntas.

“Seharusnya uang koin yang kami serahkan tadi itu diterima saja karena hanya dalam bentuk simbol. Kita kecewa dengan penolakan itu tetapi kita tidak menyerah sampai di sini. Kita akan terus mendorong, agar mereka jangan hanya sekadar menolak secara birokrasi yang bertele-tele tetapi harus segera menyikapi persoalan riil di lapangan. Intinya aksi ini akan tetap kami lakukan,” kata Herisandy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com