“Kami sedang membahas konsolidasi dan tambahan pelaksanaan tugas tagana yang tersebar di seluruh Jateng. Kami mempersiapkan mereka saat terlatih saat terjadi bencana," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Budi Wibowo, Senin (25//2014).
Pelatihan beserta pembinaan untuk para tagana ini dilakukan di kawasan Pekan Raya dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang. Menurut dia, antipasi dengan pelatihan relawan penting untuk mengurangi potensi korban jiwa yang ditimbulkan akibat becana.
Pada pelatihan, para tagana diajarkan cara penanganann kebencanaan, mulai dari pengaturan logistik, hingga bagaimana cara menangani masyarakat yang terkena musibah bencana. Mereka yang dilatih tersebut dipersiapkan untuk bencana alam seperti longsor, gunung meletus, dan banjir bandang.
Menurut Budi, para relawan bencana yang hendak bergabung dalam tim tagana harus memiliki integritas dan kerelaan membantu sesama. Perseorangan yang hendak ikut juga mau memberikan motivasi pasca-bencana kepada masyarakat.
"Kami memberikan pembekalannya setiap tahun kepada tagana untuk menyelenggaraan diskusi terbatas, pelatihan, dan trauma healing," imbuh Budi. Para tagana juga harus siap tidak mendapatkan banyak insentif dari kerja sosial yang dilakukan tersebut. Paling banyak, tiap tagana mendapatkan insentif Rp 100.000 perbulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.