Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Jangan Segan Gembok Mobil yang Parkir Sembarangan

Kompas.com - 22/08/2014, 14:46 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, telah memerintahkan seluruh petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung agar tidak segan-segan menggembok dan menempelkan stiker pelanggaran kepada mobil yang parkir sembarangan.

Pria yang akrab disapa Emil ini juga mengingatkan kepada para wisatawan yang datang ke Bandung agar tidak melanggar peraturan tentang parkir. Sebab, setiap akhir pekan, banyak pelancong dari Jakarta dan sekitarnya yang memadati pusat-pusat perbelanjaan. Banyak di antara mereka yang tidak kebagian lahan parkir sehingga memanfaatkan badan jalan untuk memarkirkan kendaraannya.

"Saya imbau wisatawan, kalau weekend jangan sekali-sekali parkir di zona letter p atau di trotoar," kata Emil saat ditemui seusai razia parkir liar di Pasar Baru, Kota Bandung, Jumat (22/8/2014).

Emil menambahkan, razia parkir liar kendaraan tersebut bakal dirutinkan setiap hari hingga tiga bulan ke depan. Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk melihat seberapa jauh penurunan pelanggaran parkir di Kota Bandung.

Jika hasilnya kurang memuaskan, kata dia, maka Pemkot Bandung tidak segan-segan akan memberlakukan denda. "Kita lihat dulu, kita evaluasi baik-baik dulu, kita kampanye perubahan mental dulu. Kalau tiga bulan kuantitasnya tidak ada perubahan bukan tidak mungkin kita lakukan upaya denda," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, Emil melakukan razia parkir liar ke sejumlah jalan di Kota Bandung. Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini menggembok sejumlah mobil yang parkir sembarangan.

Sebelum digembok, Emil menempelkan sendiri stiker khusus yang menandakan mobil-mobil tersebut telah melanggar Perda tentang parkir. "Ini sebagai shock therapy. Karena gembok terbatas maka kita lakukan penempelan stiker di kaca mobil dan di motor," kata Emil.

Emil menambahkan, stiker pelanggaran yang ditempel di mobil-mobil yang sembarangan parkir itu didesain khusus agar sulit dicabut. "Stiker ini didesain khusus kalau dicabut susah dan ada bekasnya. Jadi kalau hobi melanggar stikernya banyak kaya orang masuk angin tandanya dia sering melanggar," ujar Emil.

Selama sembilan bulan belakangan, kata Emil, sebenarnya pelanggaran parkir sudah mulai berkurang. Namun, jumlahnya masih sangat banyak. "Sudah lebih dari 2.500 mobil dan motor yang digembok makin ke sini makin banyak penurunan," tutur dia.

Razia pelanggaran parkir tersebut ternyata tidak hanya dilakukan hari ini. Menurut Emil, kegiatan tersebut bakal digelar serentak dan rutin ke seluruh wilayah Kota Bandung. "Ribuan stiker sudah disiapkan termasuk kita akan bikin relawan Dinas Perhubungan untuk membantu petugas Dishub karena banyak pelanggaran parkir," tegas Emil lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com