Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efendi Nekat Lakukan Transaksi Sabu di Depan Kantor Koramil

Kompas.com - 19/08/2014, 16:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Para pengedar sabu semakin berani. Di Semarang, sebuah transaksi sabu dilakukan di depan markas Koramil 03 Semarang, Jalan Barito, Kota Semarang.

“Saya beli sabu dari Dayat di depan Koramil di Barito, satu paket harga Rp 600.000. Saya diberi uang Rp 800.000, sisanya Rp 200.000 untuk beli bensin,” ungkap Efendi Priyo Santoso (31), kurir sabu yang tinggal di Perum Selamarta, Beji, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang saat gelar kasus di Mapolres Semarang, Selasa (19/8/20.

Dia mengaku, sebelumnya sudah dua kali membeli sabu dari Dayat, yakni pada tahun 2011 dan 2012. Lokasi pembelian selalu berpindah tempat menyesuaikan keinginan Dayat. “Saya beli jika ada yang pesan,” ujar dia.

Terakhir, pembelian sabu dilakukan untuk memenuhi permintaan dari dua rekannya, D dan N, warga Semarang. Namun belum sempat barang diserahkan, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir di salah satu pabrk garmen di Ungaran ini keburu ditangkap.

“Saya janjian ketemu di alun-alun dengan mereka, tapi malah keburu ditangkap polisi,” katanya.

Dalam penangkapan itu, polisi menggeledah mobil Avanza hitam yang dikendarai Efendi. Polisi menemukan paket sabu disimpan di dalam dashboard mobil. Paket sabu dibungkus plastik kecil diselipkan di dalam bungkus rokok.

“Penangkapan kurir sabu ini bermula dari informasi masyarakat akan adanya transaksi narkoba di alun-alun lama. Setelah kami cek lapangan, kami curigai gelagat seorang yang mencurigakan. Lalu kami geledah, ternyata benar ada paket sabu di dalam mobil,” ujar Wakapolres Semarang, Kompol Erwin H Dinata.

Pihaknya hingga kini masih mendalami pengungkapan kasus ini karena tidak menutup kemungkinan tersangka Efendi ini melibatkan jaringan yang lebih luas. Pasalnya Efendi diketahui sudah beberapa kali menjadi kurir narkoba.

"Sabu-sabu bisa masuk ke semua lapisan masyarakat. Bukan tidak mungkin tersangka juga menjual ke dalam kalangan pekerja pabrik," kata Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com