"Hasil otopsi sementara didapatkan di otak besar bagian kanan, benda yang diduga proyektil peluru," kata Moechgiyarto, Selasa (19/8/2014).
Menurut Moechgiyarto, polisi memerintahkan untuk melakukan otopsi setelah menemukan kejanggalan pada visum dan olah tempat kejadian perkara. Minggu (17/8/2014) malam, proses otopsi dilakukan dengan menggali kubur almarhum Iptu Abdul Salam.
Kepala Bidang Humas Polda NTB AKBP M Suryo Saputro mengatakan, berdasarkan hasil otopsi tim forensik RSUP NTB dan dokter Kepolisian Polda NTB, terdapat dua serpihan logam pada luka bagian kepala belakang korban yang diduga merupakan proyektil peluru. "Keterangan dokter forensik luka yang ada merupakan luka tembak," kata Suryo.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan kesimpangsiuran penyebab tewasnya korban yang semula menyebutkan bahwa korban tewas kecelakaan.
Sementara itu, hingga saat ini, polisi belum dapat memastikan apa motif penembakan yang menewaskan Kapolsek Ambalawi, Sabtu (16/8/2014). Saat ini, Polres Bima bersama Polda NTB masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk memburu pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.