Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ganjar Pranowo "Dikuntit" Belasan Narapidana...

Kompas.com - 14/08/2014, 17:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak pernah menyangka ada sedikitnya 17 orang narapidana yang telah lama menunggunya di depan pintu gerbang Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane, Semarang, ketika dia masuk pada pukul 11.00 WIB.

Sebanyak 17 orang itu menunggu bukan untuk menyerang, melainkan hendak menyambut orang nomor satu di Jawa Tengah itu dengan menenteng kendang dan rebana. Ketika Ganjar masuk, kendang dan rebana itu dipukul secara serentak diselingi alunan lagu-lagu religius.

Mereka kompak menyambut Ganjar dengan memukul alat musik itu secara runtut dan bergantian. Ketika Ganjar berjalan masuk, mereka masih menguntitnya di belakang hingga berhenti di ruang acara untuk memberikan remisi. Penyambutan ini adalah bentuk ekspresi kegembiraan narapidana karena diberi potongan hukuman.

Bagi napi, mendapat remisi merupakan hadiah yang teramat berharga. Pemberian remisi itu menjadi angin segar untuk mempercepat proses pembebasan setelah menjalani proses pemidanaan. "Bagi saya, remisi ini sangat bermanfaat. Tinggal beberapa lagi nanti bisa keluar. Doakan saja biar cepat keluar," kata salah satu narapidana yang tidak mau menyebutkan namanya.

Proses penyambutan terhadap Ganjar dan para tamu sendiri tidak berhenti sampai di situ. Para narapidana yang berada di dalam lapas telah mengeksplorasi hasil kegiatannya dalam bentuk kerajinan tangan, lukisan, kuliner, hingga pameran alat-alat elektronik. Ganjar pun terlihat takjub.

Dia sempat mencoba kerajinan sepatu yang dibuat oleh warga binaan dengan mencoba memakai sepatu. "Dulu, saya pernah dikasih, tapi kekecilan. Ini luar biasa. Jika ini dibeli semua, dan semua staf disuruh memakai sepatu hasil lapas, itu sangat luar biasa," kata Ganjar di Lapas Kedungpane, Semarang, Kamis (14/8/2014).

Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini pun tak pernah sungkan mencoba berjalan dengan sepatu yang dipajang di pameran itu. Dia terlihat berjalan dan berlenggak-lenggok. Selain kerajinan sepatu, hasil karya yang ditampilkan berupa pameran lukisan, kaligrafi dengan cat kayu, kerajian kapal pinisi, sandal, tas, kuliner, dan berbagai hasil karya lainnya.

Perwakilan lapas, Hartoyo, mengatakan, produk pameran yang ditampilkan harganya masih di bawah rata-rata harga pasaran. Pameran tersebut merupakan pameran hasil karya narapidana di berbagai daerah di Jawa Tengah.

"Semua harga di sini lebih murah dari harga pasaran. Ada juga hasil karya anak lapas yang bisa membuat lampu traffic light hanya 12 watt, beda jauh dengan biasanya 75 watt," ujar Hartoyo.

Pada akhir pameran itu, Ganjar terkesan dan membuat pesan khusus. Dia menuliskan beberapa kalimat untuk memotivasi para narapidana untuk terus berkreativitas. Isinya, "Ada banyak cara Tuhan-Gusti Allah mengingatkan kita. Tidak perlu kecil hati. Di sini pun kebaikan, kreativitas, inovasi bisa dibangun. Tetap menjadi manusia Indonesia. Seutuhnya. Ditandatangani, Ganjar Pranowo, 14/8".

Seusai melihat itu, Ganjar berkomentar. "Di sini, muncul inovasi yang sangat menarik, kulinernya sangat 'makanable'. Sangat bisa dijual," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com