Kisahnya bergabung dengan ISIS berawal dari keberangkatannya ke Mesir untuk sekolah di SMA Al-Azhar, Mesir. Keluarganya di Lamongan sebenarnya tak memberikan izin. Namun, dia bersikukuh (baca selengkapnya: Kisah Wildan di ISIS Dimulai dari Sekolah di Mesir (2)).
Keinginan Wildan berangkat ke Mesir muncul sejak masih di MTs Al-Islam. Ketika itu, dia meminta pindah sekolah ke Al-Azhar Mesir.
Permintaan itu langsung ditolak keluarga besarnya. Ada banyak pertimbangan yang membuat keluarga tidak mengiyakan permintaan itu.
Selain biaya, ayah Wildan saat itu sakit keras dan ingin semua anak-anaknya tetap berkumpul di rumah. Sebelum meninggal, H Amin sempat meminta agar anaknya mengurungkan niat.
“Namun, dari sekian banyak alasan, tidak satu pun yang berhubungan dengan jihad, apalagi ISIS. Wildan berangkat ke Mesir menyusul kakak perempuannya untuk menimba ilmu,” kata kakak Wildan, Muhammad In’am.
Menurut pria pentolan Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jateng, ini, Wildan pada awal-awal keberadaannya di Mesir sering mengunggah dokumentasi mengenai tempat-tempat yang disinggahinya. Ia membuat akun Facebook dengan nama Ibnu Amin As Sahmy.
Wildan pernah mengunggah dokumentasi soal Pantai Alexandria dan jalanan di Kota Kairo. Dia mengomentari posting-an itu dengan memuja kebesaran Allah.
Tidak ada yang aneh dalam status Facebook itu. Tidak ada satu pun status Facebook yang berisi ajakan untuk berjihad ke Suriah dan Irak. Wildan juga tidak pernah mengungkapkan aktivitasnya di ISIS dalam akunnya.
Selama Wildan memanggul senjata AK-47 (senapan serbu yang biasa dipakai milisi ISIS), komunikasi dengan keluarga dilakukan searah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.