"Mungkin banyak warga Kabupaten Semarang terutama ibu-ibu tidak tertarik bekerja di perusahaan, sehingga lowongan kerja yang ada tidak terpenuhi. Bahkan perusahaan garmen sampai menempelkan pengumuman lowongan kerja," ungkap Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang, Soemardjito, Senin (11/8/2014).
Menurut Soemardjito, banyaknya lowongan kerja di perusahaan yang tidak terpenuhi, disebabkan pencari kerja cenderung memilliki banyal pilihan. Faktor lain, pencari kerja tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
"Selain ingin mencari pekerjaan yang sesuai, ada pencari kerja yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Sehingga adanya lowongan kerja tidak terpenuhi semuanya," jelasnya.
Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang tahun 2013 mencatat jumlah pencari kerja yang mengajukan blangko AK 1 atau kartu kuning sebanyak 10.005 orang, sedangkan jumlah lowongan kerja 11.325. Sementara itu, pencari kerja yang terserap hanya 7.073 orang.
Data hingga Juli 2014 tercatat jumlah pencari kerja sebanyak 3.604 orang, lowongan kerja 1.833 posisi, sementara pencari kerja yang terserap hanya 1.550 orang.
"Pemohon kartu kuning paling banyak lulusan SMP disusul lulusan SMK dan sarjana. Mayoritas lulusan SMP yang mengajukan kartu kuning adalah perempuan, biasanya mereka bekerja di sektor padat karya seperti garmen," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.