Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Garmen di Semarang Kekurangan Tenaga Kerja

Kompas.com - 11/08/2014, 13:52 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Industri garmen di kawasan Kabupaten Semarang kesulitan mencari tenaga kerja perempuan, sehingga lowongan yang dibuka kurang diminati oleh kelompok tenaga kerja itu.

"Mungkin banyak warga Kabupaten Semarang terutama ibu-ibu tidak tertarik bekerja di perusahaan, sehingga lowongan kerja yang ada tidak terpenuhi. Bahkan perusahaan garmen sampai menempelkan pengumuman lowongan kerja," ungkap Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang, Soemardjito, Senin (11/8/2014).

Menurut Soemardjito, banyaknya lowongan kerja di perusahaan yang tidak terpenuhi, disebabkan pencari kerja cenderung memilliki banyal pilihan. Faktor lain, pencari kerja tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.

"Selain ingin mencari pekerjaan yang sesuai, ada pencari kerja yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Sehingga adanya lowongan kerja tidak terpenuhi semuanya," jelasnya.

Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang tahun 2013 mencatat jumlah pencari kerja yang mengajukan blangko AK 1 atau kartu kuning sebanyak 10.005 orang, sedangkan jumlah lowongan kerja 11.325. Sementara itu, pencari kerja yang terserap hanya 7.073 orang.

Data hingga Juli 2014 tercatat jumlah pencari kerja sebanyak 3.604 orang, lowongan kerja 1.833  posisi, sementara pencari kerja yang terserap hanya 1.550 orang.

"Pemohon kartu kuning paling banyak lulusan SMP disusul lulusan SMK dan sarjana. Mayoritas lulusan SMP yang mengajukan kartu kuning adalah perempuan, biasanya mereka bekerja di sektor padat karya seperti garmen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com