"Ada sekitar 250 penyuluh agama yang akan menyosialisasikan bahaya ISIS di wilayah masing-masing. Selain itu kami juga mengirimkan surat kepada imam masjid di seluruh Banyuwangi untuk melakukan hal yang sama. Hal ini penting karena ISIS tidak sesuai dengan ajaran Islam," jelas Santoso.
Selain itu, menurut dua, sampai saat ini tidak ada masjid di Banyuwangi yang terindikasi menyebarkan paham ISIS.
"Sampai saat ini masih belum ada indikasi yang mengarah paham ISIS masuk ke Banyuwangi, baik di masjid ataupun di kalangan masyarakat," ungkapnya.
Untuk mencegah hal tersebut, Santoso mengatakan, Kementerian Agama Banyuwangi bersama dengan organisasi keagamaan yaitu Al-Irsyad, NU, LDII, dan Muhamadiyah telah menandatangani kesepakatan untuk menolak ISIS.
"Ada 3 poin yang sudah kami sepakati, antara lain menolak keberadaan aktivitas jaringan ISIS serta bahaya laten komunisme, radikalisme, dan separatisme di Indonesia karena bertentangan dengan ideologi Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika serta tidak mencerminkan prinsip-prinsip agama yang rahmatan lil 'alamin, bahkan mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Sementara itu, Polres Banyuwangi punya cara tersendiri untuk mencegah masuknya paham ISIS ke kalangan muda.
Menurut AKBP Tri Bisono Sumiharjo Kapolres Banyuwangi kepada Kompas.com, Kamis, (7/8/2014) pada Senin pekan depan, pihak kepolisian akan menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah untuk SMA sederajat termasuk juga pondok pesantren. Mereka akan menyosialisasikan tentang bahaya ISIS kepada pelajar.
"Kenapa pelajar? karena mereka usia rawan untuk dibujuk masuk ke paham tersebut. Jadi pada saat menjadi pembina upacara, pihak kepolisian akan menyosialisasikan hal tersebut kepada para siswa dan nanti juga akan kerja sama dengan MUI dan juga Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi," kata AKBP Tri Bisono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.