Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBU Pantura Batasi Jumlah Pembelian Solar, Sopir Bus Protes

Kompas.com - 06/08/2014, 17:09 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com — Pembatasan jumlah pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi ternyata terjadi juga di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di jalur utama pantura. Sopir angkutan bus antarprovinsi yang terkena pembatasan tersebut protes.

“Kejadiannya tadi malam (Selasa, 5/8/2014), saat kami mau membawa penumpang dari Cirebon menuju Merak. Salah satu SPBU di Cideres (Subang) hanya menerima Rp 100.000 dari yang kami beli Rp 500.000,” keluh Aswadi, salah satu sopir bus Bhineka, di Cirebon, Rabu (6/8/2014).

Kekesalan Aswadi bertambah, mengingat dalam jarak tak terlalu jauh busnya akan masuk Tol Cikampek. Padahal di dalam tol tak disediakan solar bersubsidi. Akhirnya, ia berusaha menego dan membeli solar di SPBU lain.

“Saya kaget dan saya tidak tahu ada pembatasan solar seperti itu. Saya mengadu ke Organda Cirebon agar dapat membenahi masalah itu. Karena operasional kita (bus antarprovinsi) pasti sangat terganggu dengan pembatasan ini,” tegasnya.

Dalam tiap pengisian sekali berangkat, satu bus dapat menghabiskan 100 liter atau sekitar senilai Rp 600.000.

Seperti diinformasi sebelumnya, terhitung 1 Agustus 2014, Pertamina tidak lagi menyalurkan solar bersubsidi di 26 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jakarta Pusat.

Pada 4 Agustus, Pertamina meminta semua SPBU di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali agar menjual solar bersubsidi hanya pada pukul 08.00-18.00 WIB di kluster-kluster tertentu. Dan, pada 6 Agustus, sebanyak 29 SPBU di jalan tol tidak akan menjual premium bersubsidi dan hanya menjual pertamax yang merupakan BBM nonsubsidi.

Namun, seluruh aturan tersebut tidak berlaku di jalur utama pantura, termasuk dari Cikampek hingga Cirebon, Jawa Barat, sebab jalur pantura termasuk dalam jalur logistik, yang dilarang ada pembatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com