Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tetap Cuci Ayam Pakai Air Sungai Berwarna "Pink"

Kompas.com - 04/08/2014, 17:23 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Berubahnya warna air Sungai Singkawang yang semula coklat pekat menjadi "pink" (merah muda) tidak membuat aktivitas pedagang dan tukang jagal ayam berhenti menggunakan air sungai tersebut. Mereka yang mengaku tidak mempunyai sumber air lain tetap memakai air keruh itu.

"Mau gimana lagi, hanya ini air yang ada. Sudah bertahun-tahun pakai air sungai ini, tapi baru kali ini warnanya berubah jadi pink, mau tidak mau ya pakai air ini untuk cuci ayam," ujar salah seorang pejagal ayam yang enggan disebutkan namanya, Senin (4/8/2014).

Tukang jagal tersebut mengaku, mereka hanya memotong dan membersihkan ayam berdasarkan pesanan rumah makan. Dalam sehari, mereka menyembelih ratusan ekor ayam yang siap diantar ke beberapa rumah makan langganan.

Seorang warga yang hendak membeli ayam terpaksa mengurungkan niatnya. Jarwo, warga kelurahan Condong, Singkawang Tengah mengaku tidak jadi membeli ayam lantaran menyaksikan langsung proses pencucian ayam yang menggunakan air sungai tersebut.

"Niatnya tadi mau beli ayam, tapi ndak jadilah, air sungainya warna pink kayak gitu. Saya khawatir airnya beracun," ujar Jarwo.

Jarwo juga mengatakan, kondisi tersebut tentu saja menjadi dilema bagi warga yang hendak mengonsumi ayam. "Kalau dilarang ya tidak mungkin juga, karena mereka sudah puluhan tahun pakai air sungai untuk nyuci ayam di situ. Cuma karena air ini warna pink, jadi agak khawatir juga mau mengonsumsinya," tandas Jarwo.

Jarwo berharap pemerintah bisa segera bertindak mengatasi masalah ini, terutama pemenuhan kebutuhan air untuk warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Libertus Merep menyayangkan aktivitas mencuci ayam menggunakan air sungai tersebut. "Tentu itu sudah tidak wajar. Seharusnya daging ayan itu dicuci menggunakan air bersih, tapi mereka menggunakan air kotor. Itu sudah berlangsung lama, bukan hanya baru sekarang ketika air sungai menjadi warna pink," ujar Libertus.

Libertus menambahkan, sebenarnya para pedagang sudah tahu jika tindakan mereka keliru, tapi tetap saja dilakukan. Libertus mengaku masih belum berani berasumsi apakah perubahan warna air sungai itu berbahaya atau tidak.

"Mungkin karena tidak ada air bersih yang tersedia atau alasan-alasan yang lainnya," tandas Libertus.

***

Baca juga: Penyebab Air Sungai Singkawang Jadi "Pink" Masih Misteri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com