Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Terikat Tali Jemuran, Pelaku Mengaku Dendam karena Ditipu

Kompas.com - 22/07/2014, 15:30 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis


MATARAM, KOMPAS.com - Polisi meringkus enam orang pelaku yang diduga terlibat dalam pembunuhan Sibaweh (20), mayat yang ditemukan warga dalam keadaan terikat tali jemuran, Sabtu (19/7/2014) malam (baca juga: Pembunuh Mayat Terikat Tali Jemuran Ditangkap). Dari pemeriksaan diketahui, pembunuhan dilakukan karena motif balas dendam.
 
"Pengakuan pelaku, motifnya adalah balas dendam karena ditipu," ujar Kapolres Mataram AKBP Kurnianto Purwoko, Selasa (22/7/2014).
 
Pembunuhan ini berawal dari persoalan AS (27) yang merasa ditipu oleh korban terkait penjualan sepeda motor yang dilakukan dengan korban awal puasa lalu. Saat ditagih uang pembelian motor, korban selalu berkelit dan hanya mau memberikan uang kurang dari kesepakatan awal.
 
Akhirnya AS menyuruh DM (25) yang juga kekasihnya untuk menghubungi korban dan mengajak bertemu di suatu tempat. Korban pun bersedia bertemu. Selanjutnya pelaku AS bersama temannya SR (22) dan MS (20) warga Getap, BW (20) dan SA (20) warga Pagutan melakukan pertemuan dengan korban di Taman Budaya NTB Sabtu malam.
 
Di lokasi tersebut terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban. Merasa kesal para pelaku mengeroyok korban hingga menyebabkan korban tewas. Diduga korban tewas karena ditusuk di bagian dada kiri oleh SR.
 
Mengetahui korban tewas, SR kemudian melarikan diri menggunakan sepeda motor korban. Sedangkan AS dan SA membawa mayat korban menggunakan sepeda motor ke lokasi pembuangan di Lingkungan Getap dengan kondisi tangan dan kaki korban diikat. Mayat tersebut akhirnya ditemukan warga, Sabtu malam sekitar pukul 21.30 Wita (baca selengkapnya: Mayat Terikat Tali Jemuran Gegerkan Warga).
 
Saat ini keenam pelaku beserta barang bukti berupa tiga sepeda motor yang salah satunya digunakan pelaku untuk membuang mayat dan sarung, sandal dan kopiah milik korban diamankan di Polsek Cakranegara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 
"Kami masih dalami peran masing-masing pelaku dalam kasus ini," kata Kurnianto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com