Ke-44 lokasi rawan itu secara umum dikategorikan menjadi tiga jenis, yakni rawan macet, rawan bencana, dan rawan kecelakaan. "Penyebabnya banyak, dari kondisi jalan, pasar tumpah, kontur tanah, hingga perlintasan kereta api," kata Kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jatim, Wahid Wahyudi, Minggu (20/7/2014) malam.
Untuk lokasi rawan macet, sebut Wahid, antara lain adalah jalur Surabaya-Mojokerto-Madiun-Magetan-Ngawi, yakni di simpang Medaeng-Kletek. Di jalur itu, volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan, di simpang kenanten Mojokerto ada penyempitan jalan, di jalur Guyangan-Bagor-Wilangan-Saradan, ada empat perlintasan KA, dan kepadatan lalu lintas dua lajur.
Adapun lokasi rawan bencana antara lain ada di jalur Surabaya-Lamongan-Tuban-Bulu. Di sana ada dua wilayah rawan banjir yakni di Tambakboyo dan Widang. Di jalur Surabaya-Mojokerto-Madiun-Magetan-Ngawi, hanya ada satu lokasi rawan bencana berupa kabut, yakni di Mojokerto.
Sementara itu, lokasi rawan kecelakaan, di antaranya ada di jalur Surabaya-Malang-Blitar-Tulungagung, tepatnya di Jl Sunandar Priyo Sudarmo dan Jl raya desa pojok kecamatan Garum Blitar. Di jalur Surabaya-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi, kecelakaan rawan terjadi di Jl Raya Arjosari Rejoso Pasuruan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, untuk melengkapi rambu peringatan di lokasi tersebut, dan menyiapkan jalur alternatif," kata Wahid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.