Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK "Gilas" Prabowo-Hatta di Jawa Tengah

Kompas.com - 19/07/2014, 07:45 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Pasangan Capres Jokowi-JK menang telak di Jawa Tengah dan berhasil menggilas pasangan Prabowo-Hatta. Berdasarkan hasil rekapitulasi sidang pleno KPU Jawa Tengah Jum'at (18/7/2014) malam, dari 35 kabupaten/kota yang ada, Jokowi-JK unggul telak dibanding pasangan nomor urut 1.

Suara untuk Jokowi-JK tercatat sah sebanyak 12.959.540 suara. Sementara itu, Prabowo-Hatta meraup 6.485.720 suara dari total pemilih yang sah sebanyak 19. 445.260 suara. Suara yang tidak sah mencapai 223.144 suara.

Adapun tingkat partisipasi pemilih sesuai data dari KPU, Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 26.442.514. Sebanyak 19.668.404 diantaranya adalah pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya saat hari pencoblosan 9 Juli yang lalu. Sisanya DPTB sebanyak 46.589, Daftar Pemilih Khsusu (DPK) sebanyak 8.609, dan DPKB 156 pemilih.

Sidang pleno di KPU Jateng sendiri berakhir pada Jum’at malam (18/7/2014) pada pukul 21.30 WIB. Kota Tegal adalah kabupaten/kota yang terakhir dihitung dalam sidang pleno tersebut. Peserta maupun masyarakat secara umum juga bisa mengikuti secara langsung melalui perkembangan melalui jejaring twitter resmi KPU Jawa Tengah, di @KPUjateng #Perhitunganjateng dan #livetweet.

Di akun tersebut, KPU juga mengunggah rekaman video rekapan hasil suara beberapa daerah ke dalam Youtube. Kabupaten Wonogiri akan dilkukan perhitungan ulang karena terjadi kekeliruan. Perhitungan ulang akan dilakukan hari ini, Sabtu (19/7/2014).

Penghitungan ulang dibenarkan oleh salah satu komisioner KPID Jawa Tengah, Wahyu Setiwan. Menurutnya, di Wonogiri ada 2 TPS yang rekapitulasinya tidak dilakukan sesuai jadwal tahapan pemilu. Meski diulang, hasil rekapitulasi pada 3 TPS itu tidak mengurangi substansi hasil penghitungan suara sah, melainkan terdapat kesalahan adiministrasi yang dilakukan secara bersamaan oleh penyelenggara dan pengawas pemilu.

“Penundaan kali ini menjadi catatan bersama. Perlu diketahui, semestinya pihak pengawas juga tidak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi di tingkat Panitia Penyelenggara Pemilu (PPS) setempat. Ini menjadi kekeliruan bersama yang direkomendasi pengawas tingkat Provinsi Jateng menunda penetapan rapat pleno terbuka," kata Wahyu, Jum’at (19/7.2014) malam kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com