Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lecehkan Empat Profesi Saat Ceramah, Ustaz Ini Dikecam

Kompas.com - 17/07/2014, 16:19 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Abdurrahman Qayyum yang adalah ustaz asal Makassar dikecam karena melecehkan empat profesi saat membawakan ceramah Ramadhan di Masjid Taqwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Dalam ceramahnya itu, Qayyum melecehkan empat profesi yakni wartawan, penjahit, pensiunan rajin bawa proposal, dan pedagang berwatak 'cina'. "Sebaiknya hindari empat profesi, di antaranya penjahit, wartawan, pensiunan rajin bawa proposal, serta pedagang berwatak cina," kata Qayyum.

"Profesi wartawan, pilihan profesi yang harus dihindari sebagai pilihan kerja. Bukan karena bentuk pekerjaannya bersentuhan barang kotor, tapi nilai manfaat ibadahnya lebih kecil, dibanding mudharatnya," ungkap dia.

"Penjahit tak pernah lepas dari kebohongan, janji pada pemesan. Rasulullah SAW menganjurkan, keempat profesi itu jangan dipilih jadi profesi mencari nafkah,” kata Qayyum seperti yang dilansir media cetak lokal di Makassar.

Ceramah Qayyum itu menuai kecaman dari berbagai kalangan dan kelompok. Seperti yang diungkapkan Ketua Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI), Djumadi Mappanganro yang juga Redaktur media cetak Tribun Timur. Dia mengatakan, Qayyum seharusnya tidak melecehkan siapa pun atau profesi, dalam berceramah. Sebab, melecehkan sesuatu dilarang oleh agama Islam.

"Empat profesi yang dilecehkan Abdurrahman Qayyum semuanya mulia. Kecuali, jika profesi itu disalahgunakan. Sama juga dengan ustaz, jika disalahgunakan bisa menyesatkan. Mungkin Abdurrahman bercermin pada dirinya sebagai ustaz yang menjadi tim spiritual mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin saat pemilihan gubernur beberapa tahun lalu. Apalagi, dia ustaz sudah mulai terjun ke dunia politik," kata Djumadi, Kamis (17/7/2014).

Ditambahkan Sri Rahayu,  wanita yang berprofesi sebagai penjahit di kota Makassar, menyesalkan isi ceramah yang melecehkan profesinya.

Sri berharap Qayyum segera meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia melalui media sebelum berlanjut ke jalur hukum. "Profesi saya sebagai penjahit sangat dilecehkan. Saya harap, Abdurrahman segera meminta maaf kepada warga Indonesia melalui media karena telah melecehkan empat profesi. Jika dia tidak laksanakan, saya akan laporkan ke jalur hukum," tegas Sri.

Baca juga: Ustaz Ini Tak Hanya Cela 4 Profesi, tetapi Juga Lecehkan Agama dan Suku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com