Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji TKW Yorita Selama 4 Tahun Tak Pernah Sampai ke Orangtua

Kompas.com - 16/07/2014, 22:35 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Penderitaan Yorita Nomleni (23), tenaga kerja wanita asal Desa Oinlasi, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, terasa datang bertubi-tubi.

Setelah identitasnya dipalsukan, disiksa, dianiaya, dan diberi obat perusak saraf otak oleh petugas polisi imigrasi Selangor, Malaysia, ternyata gaji selama empat tahun yang dikirimnya tak sampai ke tangan orangtuanya.

“Yorita ini bekerja di Malaysia sejak tahun 2006 lalu dan pernah kirim uang sebanyak Rp 46 juta kepada orangtuanya di kampungnya melalui seorang pemuda bernama Maksi yang mengaku adalah kakak kandung Yorita. Namun setelah kami bertemu ibu kandung Yorita dan menanyakan perihal uang itu, ternyata diakui ibu Yorita tidak pernah menerima sepeser pun,” ungkap Koordinator Justice Piece and Integrity Creation (JPIC) SVD Timor, Pater Piter Bataona, Rabu (16/7/2014).

Menurut Piter, pemuda yang bernama Maksi diketahui bekerja di perusahaan PJTKI bernama PT Mangga Dua yang beralamat Perumnas Kupang. Kuat dugaan Maksi inilah yang membawa Yorita ke Malaysia.

Ketika Yorita berada di tempat penampungan di rumah harapan milik suster-suster FMM pun, pria bernama Maksi ini terus mendesak para suster segera mengirim Yorita pulang. Selama Yorita berada di penampungan, Maksi pun selalu meminta untuk dikirimi uang, mulai dari Rp 2 juta sampai 5 juta, dengan alasan untuk acara adat di kampung.

“Kita sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa Yorita dan kita anggap ini sudah masuk kategori perdagangan orang. Tugas kami hanya membantu dan selanjutnya kami serahkan ke keluarga untuk mengaturnya. Apakah dengan kejadian itu mau dilaporkan ke pihak yang berwajib semuanya tergantung keluarga Yorita,” kata Piter.

Sebelumnya diberitakan, Yorita Nomleni akhirnya tiba di Kupang, NTT, Selasa (15/7/2014), dan bertemu kembali dengan keluarganya. Perjuangan Yorita untuk pulang ke kampung halaman ini berliku. Dia mendapatkan bantuan antara lain dari suster-suster FMM, Justice Piece and Integrity Creation (JPIC) SVD Timor, dan JPIC CIJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com