3 Paduan Suara Sulawesi Utara Sabet Medali Emas dan Perak di Latvia

Adalah North Sulawesi Performing Art (NSP), tim dadakan yang berhasil menggondol medali Silver dalam kategori Scenic and Folklore. Tim yang terdiri dari 33 orang hasil kolaborasi pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dengan Manado State University Choir (MSUC), tak pernah dikenal sebelumnya baik di kancah internasional, nasional maupun daerah Sulawesi Utara sendiri. Namun prestasinya yang ditunjukkan patut menerima apresiasi dari warga Indonesia umumnya dan Sulawesi Utara pada khususnya.

“Meski belum pernah dikenal sebelumnya, namun NSPA telah menunjukkan prestasi yang gemilang dalam ajang ini. Ini ibarat from zero to hero. Sangat memuaskan dan patut diacungi jempol,” jelas Kepala Disbudpar Sulut, Suprianda Ruru, Selasa (15/7/2014).

Awalnya, menurut Ruru, NSPA diminta turun dalam kategori umum. Namun melihat performa dalam rekaman latihan, panitia dari Interkultur akhirnya memperkenankan NSPA untuk langsung berlaga di kategori championship.

Sementara itu, informasi yang diterima dari staf bidang Destinasi Disbudpar Sulut, Jane A Lumi yang saat ini masih berada di Latvia, seusai kompetisi, NSPA mendapat kehormatan untuk tampil pada pembukaan World Choir Council (WCC), Senin (14/7/2014) kemarin.

WCC sendiri merupakan pertemuan perwakilan Interkultur dan Juri dari seluruh negara. Dalam acara tersebut, NSPA menampilkan kebudayaan Sulawesi Utara antara lain Sasambo; Lagu Allah Besar Agung Namanya karya Toni Mandak; Mazani; Batu Timbule; O Ina ni Keke; Si Patokaan dan; tarian Cakalele.

Selain NSPA, tim State University Choir (UNIMA) Manado yang ikut secara mandiri dalam kategori Gospel Spiritual, berhasil menggondol medali emas. Sedangkan satu lagi peserta dari Sulawesi Utara yaitu Getsemani Sakobar Choir memperoleh medali Silver.

“Melalui penampilan tim kesenian dan kebudayaan dalam World Choir Games, diharapkan akan semakin meningkatkan citra Indonesia dan Sulawesi Utara di mata dunia,” ucap Lumi.