Dia mengatakan, kejanggalan yang terjadi pada kelenteng yang berusia 230 tahun tersebut mengarah ke sosok Mei Giok yang sehari-hari menjadi juru kunci.
"Saat rekonstruksi, semua kunci, termasuk kunci gudang dan juga dapur, ditemukan di ruangan Mei Giok yang juga terbakar. Padahal, seharusnya dia hanya memegang kunci altar utama," ujarnya.
Selain itu, pada saat hari kejadian terbakar, Mei Giok ditemukan dalam keadaan basah kuyup di dalam kelenteng.
"Kemungkinan disembunyikan, apalagi tangan sebelah kanannya juga terbakar yang diduga terluka saat menyalakan api menggunakan tiner," katanya.
Dia mengatakan, hal tersebut karena di dalam kamar Mei Giok ditemukan botol mineral yang berisi tiner yang diduga sebagai bahan membakar kelenteng itu.
"Saya juga menemukan kain-kain yang terbakar dengan korek api," katanya.
Dia mengatakan, semuanya sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, Tek Gwan mengaku tidak tahu alasan Mei Giok melakukan pembakaran kelenteng tersebut.
"Karena Mei Giok sudah meninggal, jadi kemungkinan kasus ini tidak akan pernah terungkap hingga jelas," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kelenteng Hoo Tong Bio yang dibangun pada tahun 1784 itu terbakar hebat, 13 Juni lalu. Tidak ada yang tersisa di altar utama, termasuk prasasti dan patung dewa (baca juga: "Selama 230 Tahun, Baru Sekali Ini Klenteng Terbakar").
Satu bulan setelahnya, Senin (14/7/2014), Mei Giok, juru kunci kelenteng, ditemukan tewas secara misterius dengan meninggalkan empat lembar surat wasiat yang salah satunya berisi tentang kekecewaan karena dituduh sebagai pembakar kelenteng tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.