Kedua anggota Satpol PP itu masing-masing bernama Kukuh Purboyo (27) dan Miftachul Huda (34). Kukuh menderita luka memar dan lecet di kepala serta luka lebam hampir di sekujur tubuhnya. Sementara Miftachul Huda menderita luka di tangan.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, kejadian itu bermula saat kedua korban bersama dua rekannya, Tri Wahyudi dan Sutarji, sedang berpatroli di sekitaran kawasan Monumen Simpang Lima Gumul. Mereka bertemu dengan puluhan pebalap liar yang sedang beraksi.
Saat ditegur, mereka malah menantang. Situasi pun mulai memanas. Merasa kalah jumlah, Tri Wahyudi dan Sutaji pergi menuju pos polisi yang tidak jauh dari lokasi untuk meminta bantuan.
Saat ditinggal itulah, Miftachul dan Kukuh menjadi sasaran kekerasan para pebalap liar itu. Kedua Pol PP ini dipukuli beramai-ramai. Aksi pemukulan baru berhenti setelah polisi datang. Pengeroyok yang rata-rata masih remaja itu lari terbirit-birit.
Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Agung Joko Rekmono mengatakan, dua anak buahnya itu menjadi korban pengeroyokan pebalap liar yang tersinggung saat diingatkan agar menghentikan balapan liar karena mengganggu ketertiban umum.
"Mereka (geng motor) salah paham atau gimana saat diingatkan," kata Agung.
Sementara itu, kedua korban kini masih mendapatkan penanganan tim medis di rumah sakit milik Polri itu, dan kasusnya tengah ditangani kepolisian setempat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.