Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Presidennya Bu? Soeharto, Soedarmono, Tri Sutrisno...

Kompas.com - 09/07/2014, 13:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Mencoblos seharusnya bukan menjadi hal yang sulit, sebab pada Pilpres 2014 ini hanya ada dua pasangan calon presiden dan wakil Presiden. Namun tidak demikian bagi sebagian warga lanjut usia yang menghuni Unit Rehabilitasi Sosial ”Wening Wardoyo" Ungaran.

Alih-alih mencoblos sesuai pilihan hati nurani, melihat kertas suara pun mereka mengaku pusing. Salah satunya diungkapkan, Sudarti (70), perempuan renta asal Salatiga yang mengaku sudah menghuni tempat itu selama 14 tahun.

Sudarti mengaku pusing melihat gambar pada surat suara yang diberikan oleh petugas KPPS. Sudarti menggunakan hak pilihnya di TPS 4 Kelurahan Ungaran. TPS ini menempati sebuah aula di dalam kompleks Resos Wening Wardoyo.

"Tadi saya ngawur saja nyoblosnya. Soalnya saya lihat (surat suara) sudah pusing," kata Sudarti usai menunaikan hak politiknya.

Saat ditanya apakah dia kenal siapa yang dipilih di antara dua capres-cawapres tersebut, Sudarti menjawab sekenanya. "Ya kenal, ada Suharto, Sudarmono, Tri Sutrisno," ungkap Sudarti.

Akibat jawabannya yang ngawur, kembali wartawan menanyakan gambar mana yang dicoblos di antara empat gambar yang tertera di surat suara. Kembali Sudarti menjawab dengan jawaban yang multi tafsir. "Saya tidak tahu, pokoknya saya tadi nyoblos gambar yang kedua," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas Resos, Sudarti ternyata mengidap Psikotik atau gangguan jiwa. Menurut keterangan salah satu staf Resos, Suharyati, jumlah warga resos yang mempunyai hak pilih pada Pilpres 2014 ini mencapai 71 orang, meliputi 49 pemilih perempuan dan 22 pemilih laki-laki.

Namun dari 71 DPT warga Resos tersebut tidak semuanya mengunakan hak pilihnya. "Sebenarnya ada 98 warga panti. tapi yang masuk DPT hanya 71. Itu pun sudah berkurang karena ada yang meninggal dunia. Hari ini ada satu yang meninggal dunia, jadi sudah enam pemilih yang meninggal," kata Suharyati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com