Henry tidak ingin kafenya disangkutpautkan dengan video tersebut. (Baca: Dibantah, Soldaten Kaffe di Bandung Bukan Kafe Nazi). "Khawatir iya, karena namanya mulut orang, beliau (Ahmad Dhani) begini begitu sangkut pautnya ke kita, padahal tidak ada sangkut pautnya sama sekali," kata Henry di Bandung, Jumat (27/6/2014).
Pada dasarnya, kata Henry, di Indonesia tidak ada larangan untuk memakai pernak-pernik dan aksesori tentara Nazi. Namun, Henry memandang, penggunaan seragam Nazi oleh Ahmad Dhani tidak tepat dalam hal waktu dan tempat.
"Itu pribadi dia, karena tidak ada larangan dan kalau melarang melanggar hak asasi. Kecuali, layak dan tidaknya dipakai di depan umum," ujar Henry.
Lebih lanjut Henry menjelaskan, apa yang dilakukan Ahmad Dhani dengan seragam Nazi di dalam videonya jauh berbeda dengan yang dia lakukan dengan kafenya. Menurut dia, Ahmad Dhani tidak tepat jika memakai seragam Nazi di depan umum.
Selain itu, Henry menilai, seragam yang dipakai oleh Ahmad Dhani tidak otentik atau serupa dengan tentara Nazi atau Jerman seperti aslinya. "Kita di sini kalau orang datang tidak mengerti kita buat mengerti dan meluruskan kenyataannya seperti apa. Boleh kayak orang-orang alay-alay pakai 'armband' Nazi di jalanan, tapi kita tidak pernah seperti itu karena memang tidak layak dikonsumsi umum. Kalau di sini (Soldaten Kaffe) memang ini daerah pribadi kita dan di sini hanya decor art," ungkapnya.
Henry menegaskan sekali lagi, dia dan kafenya tidak pernah mendukung salah satu pasangan capres cawapres RI. "Kita enggak mau dipolitikkan karena kita tidak ada sangkut paut apa pun dan tidak ada dukung-mendukung calon," tegas Henry.
Nama kafe ini turut mencuat ketika Time.com menyoroti pemunculan simbol-simbol yang menyerupai identitas Nazi dalam perhelatan politik Indonesia. Salah satu sorotan tersebut tertuju pada pakaian yang dikenakan oleh musisi Ahmad Dhani dalam video lagu dukungan untuk pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Disebutkan dalam salah satu bagian artikel itu, tema Nazi pun bahkan digunakan di sebuah kafe di Bandung, yang kembali dibuka setelah sebelumnya sempat ditutup. Kafe yang dimaksud dalam artikel itu adalah Soldaten Kaffe.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.