Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Intimidasi terhadap Warga Dolly, Mbah Gimbal Gelar Aksi "Debus"

Kompas.com - 24/06/2014, 18:13 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Pekerja lokalisasi prostitusi Dolly terus melakukan protes atas penutupan. Kali ini, Mbah Gimbal, salah satu seniman yang berada di kawasan itu menggelar atraksi debus sebagai bentuk protes atas sejumlah aksi intimidasi kepada warga yang menolak penutupan Dolly.

Atraksi debus yang dilakukan pria berambut gimbal yang juga asli warga Dolly itu dilakukan di gang Dolly, Selasa (24/6/2014) sore.

Mulanya, dia terikat rantai dan tubuhnya tertutup kain kafan. Perlahan Mbah Gimbal akhirnya berhasil membuka ikat rantai itu dan keluar dari bungkusan kain kafan. Tidak hanya itu, Mbah Gimbal yang sengaja pulang kampung dari berkelana untuk mendukung perjuangan warga Dolly itu juga melakukan atraksi memasukkan paku sepanjang 15 sentimeter itu ke kedua lubang hidungnya.

Beberapa PSK yang melihat adegan itu sempat menjerit histeris, ketakutan. Menurut tim advokasi pekerja Dolly, Annisa, aksi Mbah Gimbal adalah bentuk protes atas sejumlah aksi intimidasi warga penolak penutupan Dolly.

"Aksi intimidasi beragam bentuknya, dari pemasangan CCTV, hingga beredarnya surat kaleng yang meresahkan warga. Intimidasi bahkan juga dari kalangan militer dan kepolisian," ungkap perempuan berkerudung ini.

Dia berharap, semua pihak segera menghentikan aksi intimidasi warga Dolly karena warga Dolly juga memiliki hak untuk hidup tenang seperti warga lainnya.

"Dolly bukan daerah operasi militer, kami minta hentikan sekarang juga berbagai bentuk intimidasi pada warga Dolly," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com