Jelang penutupan, perwakilan warga Dolly mendatangi anggota Dewan untuk dengar pendapat. Mereka mengaku belum pernah sekali pun diajak bicara (baca juga: Warga Paksa Anggota Dewan Lihat Situasi Dolly Jarak (3). Sementara itu, malam jelang penutupan, suasana Dolly ternyata masih ramai.
Suasana di kompleks lokalisasi Dolly, Selasa (17/6/2014) malam, masih semarak meski keesokan harinya akan ditutup.
Pengunjung masih ramai. Para "tamu" seperti tak terganggu rencana deklarasi penutupan.
Di sepanjang kawasan Jarak dan Gang Dolly, dentuman musik dangdut koplo masih terdengar kencang dari dalam rumah-rumah hiburan.
Barisan perempuan seksi menanti kehadiran tamu sembari duduk-duduk di sofa di dalam wisma.
Di tepi-tepi jalan, para makelar sibuk menawari setiap pengunjung yang melintas untuk singgah.
Para pemilik wisma pun menyatakan akan tetap beroperasi meski, keesokan harinya, deklarasi penutupan Dolly akan digelar.
“Kami akan tetap beroperasi. Kami akan libur waktu puasa Ramadhan untuk menghormati umat Muslim yang berpuasa. Namun, setelah Lebaran, kami akan kembali beroperasi,” kata Saputra alias Pokemon, Koordinator Komunitas Pemuda Independen (KOPI) yang tergabung di Front Pekerja Lokalisasi, Selasa (17/6/2014). (idl/ben/aru/ook/uji)
Bersambung: Merasa Utusan Wali, Alasan Nanang Rusak Dua Wisma Dolly (5)