Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Dolly Baru Sebatas Seremoni (1)

Kompas.com - 18/06/2014, 10:45 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Penutupan kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak yang dijanjikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipastikan akan berlangsung pada Rabu (18/6/2014) malam ini. Namun, penutupan tersebut ternyata baru sebatas seremoni.

Acaranya pun dilangsungkan di Gedung Islamic Centre, sekitar satu kilometer arah selatan kawasan lokalisasi yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Seremoni itu berupa deklarasi Alih Fungsi Wisma dan Alih Profesi Perempuan Harapan. Acara akan diisi sambutan-sambutan, termasuk di dalamnya sambutan  Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al'Jufrie.

Setelah itu, ada penyerahan bantuan kompensasi kepada perwakilan penjaja seks komersial (PSK) dan mucikari dari Mensos dan Pemprov Jatim.

“Dengan demikian, tidak ada kegiatan apa pun di kawasan lokalisasi Dolly-Jarak saat deklarasi berlangsung di gedung Islamic Centre,” kata Muhammad Fikser, Kabag Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/6/2014).

Fikser menjelaskan, selama acara deklarasi berlangsung, bisa dipastikan bahwa kegiatan di area lokalisasi Dolly-Jarak tetap berlangsung seperti biasa. Tidak ada rencana pengerahan petugas keamanan untuk menutup wisma-wisma Dolly-Jarak dalam waktu seketika.

“Fokus kegiatan hanya (deklarasi) di Islamic Centre itu,”  tekan Fikser.

Deklarasi penutupan ini merupakan gerakan awal. Realisasi penutupan Dolly-Jarak akan dilakukan bertahap. Proses penanganan akan dilakukan bersama Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, dan Kementerian Sosial.

Penanganan PSK dan mucikari menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim dan Kemensos. Sementara itu, Pemkot Surabaya menangani warga (asli) Dolly dan Jarak yang akan terkena dampak penutupan, termasuk dampak ekonomi setelah kampung itu tidak lagi menjadi pusat keramaian PSK.

Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan, mengatakan, kerja terbanyak Pemkot Surabaya justru akan dilakukan pascadeklarasi penutupan.

“Mulai dari melakukan pemberdayaan masyarakat hingga pembebasan wisma-wisma di kawasan lokalisasi,” kata Hendro Gunawan.

Menurut Hendro, setelah deklarasi ini, tim pemkot akan memetakan bentuk-bentuk alih fungsi wisma.

“Mana saja yang nanti bisa dialihfungsikan untuk aktivitas warga dan wiswa yang bisa dimanfaatkan untuk fasilitas Pemkot Surabaya,” kata dia.

Saat ini, hal itu sedang dikaji, seperti instruksi Wali Kota Surabaya. (idl/ben/aru/ook/uji)


Bersambung: Dolly Akan Jadi Permukiman, Jarak Jadi Kawasan Perdagangan (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com