Alfin Nikmatul Maula (19), warga lingkungan Rekesan, Kelurahan Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, nyaris menjadi korban penculikan tiga orang lelaki tak dikenal. Korban berhasil melawan dan melompat dari mobil pelaku, saat mobil terjebak kemacetan karena adanya perbaikan jalan di kawasan Banyubiru.
Korban kemudian ditolong warga dan dijemput oleh keluarganya. Saat ini korban masih trauma sehingga tidak bisa ditemui wartawan. Keluarga juga menitipkan korban di rumah saudaranya di kawasan Jatirunggo, Pringapus.
Ayah korban, Solihin (46), menceritakan, peristiwa penculikan yang dialami putrinya sudah terjadi dua kali. Awalnya, Selasa (9/6/2014) pukul 07.00 WIB, korban disergap dua orang lelaki saat akan pindah angkutan umum di Taman Serasi, batas kota Ungaran. Korban berhasil lolos karena berlari dan langsung masuk angkutan umum menuju ke Semarang.
Mahasiswi semester II Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang itu kebetulan setiap kali berangkat ke kampus, menggunakan angkutan umum.
Percobaan penculikan kembali dialami Alfin pada Rabu (10/6/2014) pagi. Kali ini korban baru saja turun dari bus di Jatingaleh untuk menaiki angkutan ke arah Sampangan menuju kampus Untag. Begitu korban turun, dua orang pelaku langsung menyergapnya dan menyeret pelaku masuk ke Suzuki Carry.
“Pelakunya tiga orang, tetapi di dalam mobil sudah ada satu orang yang siap pegang kemudi. Sebenarnya ada tukang ojek yang sempat mengejar, setelah tahu Alfin diseret-seret. Namun mobil langsung tancap gas masuk jalan tol, jadi tidak terkejar,” kata Solihin, Jumat (13/6/2014) malam kemarin ditemui di tempat kerjanya sebaga juru parkir di Ungaran.
Selama dalam perjalanan, korban hanya bisa mengirim SMS ke nomor ponsel kakak sepupunya, Bekti Sulastri. Dalam pesan SMS itu pun hanya singkat saja, “Mbak aku tulungi, mbak tulungi aku (mbak, tolong saya)”.
Selanjutnya Bekti menghubungi orangtua korban, Solihin. Kemudian Solihin melacak keberadaan putrinya, tetapi gagal. Nomor ponsel Alfin sudah tidak dapat dihubungi kembali. Ternyata korban dibawa sampai ke kawasan Banyubiru.
Di Banyubiru, korban memanfaatkan kesempatan saat mobil pelaku berjalan lambat karena ada perbaikan jalan. Kebetulan korban kerap berlatih bela diri silat Naga Hitam sehingga mampu melawan para pelaku. Seketika itu korban melompat dari mobil dan berlari menuju perkampungan, sedangkan pelaku yang ketakutan akhirnya kabur.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan